Jumat 23 Dec 2022 08:17 WIB

Gerakan Sayang Ibu Dijalankan di Surabaya untuk Cegah Stunting

Pelayanan kesehatan bagi ibu mencakup pelayanan pada masa sebelum hamil

Ilustrasi ibu hamil.  Gerakan 22 Kami Sayang Ibu dijalankan di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, dalam upaya menjaga ibu hamil tetap sehat guna mencegah stunting.
Foto: Photo by freestocks from Pexels
Ilustrasi ibu hamil. Gerakan 22 Kami Sayang Ibu dijalankan di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, dalam upaya menjaga ibu hamil tetap sehat guna mencegah stunting.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gerakan 22 Kami Sayang Ibu dijalankan di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, dalam upaya menjaga ibu hamil tetap sehat guna mencegah stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.

Sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah di Surabaya, Jumat (23/12/2022), Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Surabaya Rini Indriyani mengajak seluruh elemen masyarakat di Kota Pahlawan ikut memantau kesehatanibu hamil.

Baca Juga

Ia mengatakan bahwa di setiap lingkungan rukun warga sudah ada tim pendamping keluarga yang bertugas memantau kondisi ibu hamil serta memberikan penyuluhan kesehatan kepada mereka.

Guna meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan dan pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil, ia mengatakan, rangkaian acara yang meliputi bincang-bincang mengenai kesehatan dan deklarasi dukungan bagi ibu hamiltelah dilaksanakan di Graha YKPdi Kota Surabaya pada Kamis (22/12/2022).

Selain itu, ada kegiatanPekan Bumil Sehat dari 14 sampai 22 Desember 2022 di puskesmas-puskesmas. Pekan BumilSehat mencakupkegiatan pemeriksaan kehamilan, makan bersama, minum tablet tambah darah (TTD), dan diseminasiinformasi.

"Kegiatan ini diimplementasikan dalam mewujudkan ibu hamil yang sehat dan berpengetahuan serta mendapatkan pelayanan kesehatan selama kehamilan sebagai salah satu upaya pencegahan stunting sejak sebelum bayi dilahirkan," kata Rini.

Pelayanan kesehatan bagi ibu mencakup pelayanan pada masa sebelum hamil, selama hamil, saat persalinan, dan masa sesudah melahirkan serta pelayanan kontrasepsi dan pelayanan kesehatan seksual.

Rini menyampaikan pentingnya meningkatkan kepatuhan ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan minimal enam kali termasuk dua kali pemeriksaan USG oleh dokter, mengikuti kelas ibu hamil minimal empat kali, mengonsumsi TTD setiap hari, makan sesuai rekomendasi dan memantau peningkatan berat badan, serta melakukan persalinan di fasilitas kesehatan.

Pemerintah kota mendorong peningkatan peran keluarga, lingkungan kerja, dan Tim Penggerak PKK dalam melakukan pendampingan kepada ibu hamil guna memastikan ibu hamil senantiasa dalam keadaan sehat.

Di samping itu, pemerintah kota meningkatkan komitmen dan kolaborasi lintas sektor dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil serta melakukan kegiatan penyebarluasaninformasi, edukasi, dan penggerakan melalui sosial media.

Menurut laporan rutin yang masuk ke pemerintah kota pada September 2022, sebanyak 32.656 ibu hamil dari total target 44.012 ibu hamil di Kota Surabaya telah enam kali menjalani pemeriksaan kehamilan.

Kampanye gerakan ibu hamil sehat dan program-program peningkatan kesehatan ibu ditujukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta mencegah stunting pada anak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement