REPUBLIKA.CO.ID, SAN SALVADOR -- El Salvador memulai malam Natal dengan menggelar operasi militer terhadap pengedar narkoba di San Salvador. Pemerintah mengatakan operasi itu bagian dari upaya memerangi kelompok kejahatan.
Di Twitter, Presiden Nayib Bukele mengatakan pemerintah mengerahkan 1.000 tentara dan sekitar 130 petugas dalam operasi dini hari di permukiman kumuh Tutunichapa. Pasukan keamanan menangkap 23 tersangka di permukiman yang dikenal sebagai lingkungan pengedar narkoba di ibu kota El Salvador itu. Pada Oktober 2020 lalu daerah itu juga menghadapi intervensi militer.
Dalam pernyataannya, Sabtu (24/12/2022), pemerintah mengatakan dalam operasi itu petugas menemukan senjata api, uang tunai sekitar 10 ribu dolar dan "paket mariyuana dan sabu-sabu dalam jumlah yang banyak." "Semua teroris, penyelundup narkoba dan anggota kelompok kejahatan akan disingkirkan dari pemukiman, warga jujur tidak perlu takut dan dapat menjalani kehidupan normal mereka," cicit Bukele.
Pemerintah Bukele berhasil mengurangi angka pembunuhan di negara itu dengan drastis. Tapi lembaga swadaya masyarakat mengkritik pemerintah atas "pelanggaran" yang dilakukan dalam serangan terhadap kelompok-kelompok kriminal.