REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Staf Kepresidenan Ukraina, Kyrylo Tymoshenko mengatakan serangan-serangan Rusia ke Ukraina menggunakan peluncur multi-roket Grad. Sebelumnya dilaporkan pihak berwenang Ukraina mengatakan serangan Rusia untuk merebut Kota Kherson menewaskan 10 orang, melukai 58 orang dan meninggalkan jenazah di jalan-jalan.
Staf Kepresidenan lainnya mengkritik pihak-pihak yang mendorong Kiev menggelar perundingan damai dengan Rusia. Ia mengatakan sejak Oktober lalu Moskow tak berhenti menghancurkan jaringan listrik yang membuat jutaan warga Ukraina tak memiliki penghangat atau air
"Sayang ingatkan orang-orang yang mengusulkan untuk mempertimbangkan inisiatif 'perdamaian' Rusia: saat ini Rusia 'bernegosiasi', membunuh warga Kherson, menyapu Bakhmut, menghancurkan jaringan listrik Kiev/Odesa, menyiksa warga di Melitopol," kata Podolyak, Sabtu (25/12/2022).
Baca juga : Sekutu Putin: Senjata Nuklir Rusia Satu-satunya yang Cegah Barat Deklarasikan Perang
"Rusia ingin membunuh dengan kekebalan, harus kita biarkan saja?"
Sebelumnya Yanushevych membagikan pesan dari bank dari Kiev yang sangat membutuhkan sumbangan darah.
Ibu kota Ukraina itu masih dalam pemulihan dari gelombang serangan rudal Senin (19/12/2022) lalu. Serangan tersebut mematikan setengah jaringan listrik sampai keesokan harinya.