Senin 26 Dec 2022 12:10 WIB

18 Orang Terperangkap Longsoran Tambang Emas di Xinjiang

40 pekerja sedang berada di bawah tanah saat peristiwa longsor terjadi

Sedikitnya 18 orang pekerja terperangkap di bawah tanah akibat tambang emas di Prefektur Ili, Daerah Otonomi Xinjiang, China, longsor.
Foto: Nacho Doce/Reuters
Sedikitnya 18 orang pekerja terperangkap di bawah tanah akibat tambang emas di Prefektur Ili, Daerah Otonomi Xinjiang, China, longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Sedikitnya 18 orang pekerja terperangkap di bawah tanah akibat tambang emas di Prefektur Ili, Daerah Otonomi Xinjiang, China, longsor. Kementerian Kegawatdaruratan China (MEM), Senin (26/12/2022) mengirimkan satu tim untuk mengawasi operasi penyelamatan para korban.

Media China melaporkan sebanyak 40 pekerja sedang berada di bawah tanah saat peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (24/12/20222) pukul 13.40 waktu setempat (12.40 WIB) di area tambang emas yang dikelola Western Region Gold Co.

Sebanyak 22 orang berhasil diangkat ke permukaan, sedangkan 18 pekerja lainnya masih dilakukan upaya penyelamatan dengan membuat ventilasi, kata Lu Wei, kepala keamanan Xinjiang Nonferrous Metal Industry Group Co yang menaungi Western Region Gold Co.

Lu mengungkapkan bahwa para petugas mengalami kesulitan besar dalam upaya penyelamatan korban.

"Kondisi terowongan sangat rumit dan bebatuan di sekitar tempat lokasi kecelakaan tidak stabil," ujarnya.

Otoritas Ili telah berhasil mengidentifikasi para korban yang terjebak di bawah tanah, yang terdiri dari lima warga Provinsi Sichuan dan 13 warga lokal.

Menteri Kegawatdaruratan China Wang Xiangxi meminta timnya, yang terdiri dari para ahli penyelamatan kecelakaan tambang, mengerahkan segala kemampuannya membantu upaya penyelamatan.

"Segala upaya harus dilakukan untuk menyelamatkan mereka yang terjebak," kata Menteri dikutip China Daily.

Sedikitnya 300 personel penyelamatan dari berbagai level dan 467 unit peralatan penyelamatan telah dikirim ke lokasi kecelakaan tambang yang berlokasi di wilayah barat daya China itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement