REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Islamabad telah memperingatkan stafnya tentang kemungkinan serangan terhadap orang Amerika di sebuah hotel ternama. Ibu Kota Pakistan, Islamabad dalam siaga tinggi dua hari setelah terjadi bom bunuh diri.
"Pemerintah AS telah memperoleh informasi bahwa orang tak dikenal mungkin merencanakan untuk menyerang orang Amerika di Hotel Marriott di Islamabad selama liburan", kata kedutaan dalam sebuah peringatan keamanan pada Ahad (25/12/2022) dilansir Aljazirah.
Pemerintah AS melarang staf kedutaan AS dan warga negara lain mengunjungi Hotel Marriott selama liburan Natal. Washington juga mendesak semua personel untuk menahan diri dari perjalanan yang tidak penting ke Islamabad selama musim liburan.
Pada Jumat (23/12/2022), terjadi peristiwa bom bunuh diri di daerah perumahan Islamabad yang menewaskan seorang petugas polisi dan melukai 10 orang. Ledakan itu terjadi ketika polisi menghentikan taksi untuk diperiksa selama patroli. Menurut polisi, penumpang kursi belakang meledakkan bahan peledak yang dibawanya.
Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Pemerintah telah menempatkan Islamabad dalam siaga tinggi, dan melarang pertemuan publik di tengah kampanye untuk pemilihan umum lokal. Polisi telah meningkatkan patroli dan mendirikan pos pemeriksaan untuk memeriksa kendaraan di seluruh kota.
Sebuah bom bunuh diri menargetkan Hotel Marriott di Islamabad pada September 2008 dalam salah satu insiden paling mematikan di ibu kota. Penyerang mengendarai truk sampah ke gerbang hotel sebelum meledakkannya. Insiden ini menewaskan 63 orang dan melukai lebih dari 250 orang.