REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Militer Korea Selatan (Korsel) melaporkan pada Senin (26/12/2022), drone Korea Utara (Korut) melanggar wilayah udara. Sebagai balasan, Seoul mengerahkan pesawat tempur dan helikopter serang serta melepaskan tembakan peringatan.
Korsel melacak drone yang melintas dari Korut di atas Garis Demarkasi Militer antara kedua negara. Informasi ini diketahui setelah mendeteksi pesawat nirawak itu muncul di langit kota barat Gimpo sekitar pukul 10.25.
Drone tersebut adalah yang pertama dikonfirmasi berasal dari negara tetangga yang terisolasi sejak 2017. Pesawat asal Pyongyang itu diyakini sedang dalam misi mata-mata jatuh dan ditemukan di sebuah gunung dekat perbatasan.
Dalam lapor kantor berita News1 mengutip seorang pejabat militer yang tidak disebutkan namanya, sebanyak satu drone turun lebih jauh dan terbang di atas ibu kota Korsel dalam gangguan terbaru. Militer Korsel mengatakan, mencoba menembak jatuh drone, tetapi tidak jelas apakah itu berhasil, dan apakah ada di antaranya yang bersenjata.
Kementerian Transportasi Korsel mengatakan sebelumnya, bahwa penerbangan yang berangkat dari bandara Incheon dan Gimpo ditangguhkan menyusul permintaan dari militer. Penangguhan dimulai pada pukul 13.08 di Gimpo dan pada 13.22 di Incheon dan berlangsung sekitar satu jam sebelum keberangkatan penerbangan dilanjutkan sekitar pukul 14.10.
Saat berebut untuk melawan drone, menuurt pejabat Kementerian Pertahanan Korsel, pesawat serang ringan KA-1 Korsel jatuh tak lama setelah meninggalkan pangkalan Wonju di timur negara itu. Dua pilotnya berhasil melarikan diri sebelum kecelakaan dan sekarang berada di rumah sakit.