REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menerima surat kredensial dari duta besar baru Israel untuk Turki pada Selasa (27/12/2022). Untuk pertama kalinya Turki kembali menerima utusan Israel setelah hubungan ke dua negara mengalami ketegangan selama empat tahun tegang.
Irit Lillian merupakan kuasa usaha Israel di Ankara sejak Januari 2021. Dia kemudian diangkat menjadi duta besar setelah menyerahkan surat kredensial kepada Erdogan.
Turki dan Israel mulai meningkatkan hubungan dengan kunjungan tingkat tinggi tahun ini, termasuk kunjungan Presiden Israel Isaac Herzog ke Ankara. Pada Agustus, mereka sepakat untuk menunjuk duta besar bersama.
Setelah Benjamin Netanyahu memenangkan pemilihan bulan lalu, dia dan Erdogan setuju untuk bekerja sama untuk menciptakan era baru atas dasar saling menghormati kepentingan bersama. Turki dan Israel pernah menjadi sekutu dekat regional.
Hubungan antara Israel dan Turki telah tegang selama lebih dari satu dekade. Ankara mengusir duta besar Israel setelah Israel melakukan serangan ke sebuah kapal bantuan yang membawa logistik menuju Gaza pada 2010. Insiden ini menewaskan 10 warga Turki.
Hubungan diplomatik kedua negara dipulihkan pada 2016. Tetapi dua tahun kemudian Turki menarik duta besarnya dari Israel dan mengusir utusan Israel. Langkah ini dilakukan ketika pasukan Israel membunuh sejumlah warga Palestina yang berpartisipasi dalam protes di Jalur Gaza.