REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Tim penyelamat dari sembilan provinsi di Filipina mencari 26 orang yang hilang akibat banjir dan longsor akhir pekan lalu. Bencana yang diakibatkan hujan deras itu menewaskan setidaknya 25 orang.

Badan penanggulangan bencana Filipina mengatakan jumlah korban tewas bertambah dari 17 orang menjadi 25. Sebagian besar kematian diakibatkan tenggelam dalam banjir bandang.

"Operasi penyelamatan dan pencarian masih dilanjutkan, dipimpin penjaga pantai sebab sebagian besar mereka yang hilang adalah nelayan," kata kepala badan penanggulangan bencana Agustin Mariano di stasiun radio DZMM, Rabu (28/12/2022).

Hujan yang memicu banjir dan longsor jarang terjadi di Filipina, bencana di negara itu biasanya disebabkan badai besar. Negara kepulauan tersebut biasanya diterpa 20 badai setiap tahun.

Badan penanggulangan bencana juga mencatat lebih dari 300 lokasi banjir dan 20 longsor yang dipicu hujan. Sekitar lebih dari 80 ribu orang terpaksa mengungsi ke tempat tinggal sementara. Sebagian besar banjir sudah surut.

Media setempat menunjukkan foto warga yang berdesak-desakan di dalam gymnasium yang diubah menjadi pusat evakuasi. Warga juga menyingkirkan sampah dan membersihkan rumah mereka beberapa hari usai hujan deras.

Badan cuaca Filipina mengatakan hujan ringan sampai sedang akan terus berlanjut di daerah selatan dan tengah negara itu sampai Kamis (29/12/2022) besok. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika