Rabu 28 Dec 2022 23:05 WIB

Thailand Catat Kenaikan Jumlah Turis Rusia

Penguatan rubel terhadap baht Thailand telah membantu mendongkrak turis Rusia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Foreign tourist takes photos as visits at the popular tourist area of Khaosan Road in Bangkok, Thailand, 11 December 2022. Tourism Authority of Thailand (TAT) announced ten million visitors arrived to the country in 2022, as tourism began recovering after lifting all COVID-19 restrictions measures in October, recording revenues of over 500 billion Thai Baht this year (14.40 billion US dollar or 13.68 billion euro). EPA-EFE/NARONG SANGNAK
Foto: EPA-EFE/NARONG SANGNAK
Foreign tourist takes photos as visits at the popular tourist area of Khaosan Road in Bangkok, Thailand, 11 December 2022. Tourism Authority of Thailand (TAT) announced ten million visitors arrived to the country in 2022, as tourism began recovering after lifting all COVID-19 restrictions measures in October, recording revenues of over 500 billion Thai Baht this year (14.40 billion US dollar or 13.68 billion euro). EPA-EFE/NARONG SANGNAK

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Kedatangan turis Rusia ke Thailand melonjak. Data menunjukkan kedatangan pada November naik dua kali lipat, dan kedatangan pada September naik hampir tujuh kali lipat. Jumlah ini melampaui peningkatan dari negara lain menjelang musim puncak liburan.

Thailand merupakan salah satu tujuan perjalanan paling populer di Asia. Rusia adalah pasar pariwisata terbesar ketujuh Thailand pada 2019, atau sebelum pandemi dengan jumlah 1,48 juta pengunjung. Data pada November menunjukkan, Rusia berada di urutan ketiga di belakang Malaysia dan India, dengan 108.985 kedatangan. Jumlah ini naik dari 44.314 pada Oktober dan 15.900 pada September. 

Baca Juga

Sebagai perbandingan, kedatangan dari Malaysia turun dari 332.493 pada September, menjadi 258.873 pada November. Sementara pengunjung dari India tumbuh secara bertahap setiap bulan dari 116.386 pada September, menjadi 145.628 pada November. Kedatangan Rusia pada November mewakili sekitar 60 persen dari jumlah yang berkunjung pada bulan yang sama pada 2019.

"Tahun ini kami telah melihat kembalinya pasar Rusia, terutama setelah konflik Ukraina," kata Wakil CEO Laguna Resorts and Hotels, Stuart Reading.

Reading mengatakan, penguatan rubel terhadap baht Thailand telah membantu mendongkrak turis. Jaringan hotel Reading mempekerjakan beberapa staf berbahasa Rusia.

Rubel telah menjadi salah satu mata uang utama dengan kinerja terbaik dunia terhadap dolar tahun ini. Reading mengatakan, turis Rusia cenderung menetap lebih lama daripada turis dari negara lain, yaitu mencapai tiga bulan.

Tujuan utama turis Rusia adalah Phuket. Menurut Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand (TAT), Yuthasak Supasorn, salah satu faktor peningkatan kedatangan turis Rusia yaitu rute penerbangan langsung dengan tujuan Phuket dan Bangkok.

"Kami melihat keluarga Rusia menyewa rumah dan memperpanjang masa tinggal mereka dari 16 hari menjadi beberapa bulan," ujar Ketua Penasehat Asosiasi Turis Phuket, Bhummikitti Ruktaengam.

"Di malam hari Anda akan melihat keluarga Rusia berjalan-jalan di taman bersama dengan penduduk setempat," kata Ruktaengam, seraya menambahkan beberapa dari mereka tinggal hingga Maret.

Menurut perkiraan TAT, jumlah kedatangan turis secara keseluruhan bisa melebihi 11,5 juta pada akhir tahun.

Thailand mengalami ledakan pariwisata setelah pemerintah melonggarkan pembatasan. Pada November, Thailand mencatat kedatangan 1,75 juta pengunjung atau empat kali lipat dari jumlah yang diterima sepanjang tahun lalu ketika penerbangan dan kedatangan asing dibatasi oleh pandemi Covid-19. Thailand melonggarkan kebijakan Covid-19 pada Juli untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata yang terpuruk akibat pandemi. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement