Kamis 29 Dec 2022 11:02 WIB

Kolombia dan Ekuador Sepakat Rencana Gabungan Atasi Kejahatan di Perbatasan

Kolombia dan Ekuador sepakat menahan penyelundupan narkoba dan kejahatan perbatasan

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Angkatan Bersenjata Kolombia dan Ekuador menandatangani kesepakatan rencana untuk menahan penyelundupan narkoba dan kejahatan terorganisasi di perbatasan.
Foto: EPA-EFE/Mario Caicedo
Angkatan Bersenjata Kolombia dan Ekuador menandatangani kesepakatan rencana untuk menahan penyelundupan narkoba dan kejahatan terorganisasi di perbatasan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Angkatan Bersenjata Kolombia dan Ekuador menandatangani kesepakatan rencana untuk menahan penyelundupan narkoba dan kejahatan terorganisasi di perbatasan.

Kelompok penjahat dan orang bersenjata ilegal terlibat dalam penyelundupan orang dan narkoba di perbatasan sepanjang 586 kilometer itu.

Dalam pernyataannya komando gabungan Angkatan Bersenjata Ekuador mengatakan rencana proteksi perbatasan akan menggelar operasi tingkat operasional, strategis dan taktis antara unit operasi dan keputusan yang disetujui menteri pertahanan kedua negara.

"Upaya yang menjadi tanggung jawab kami untuk menyingkirkan penyelundupan narkoba, kejahatan lingkungan, penyelundupan dan bidang lainnya tidak menurun," kata jenderal militer Kolombia Jenderal Helder Giraldo dalam pernyataan lainnya, Rabu (28/12/2022).

Pada November lalu pemerintah Presiden Kolombia Gustavo Petro meminta yang berbatasan dengan negara untuk bekerja sama dalam operasi militer melawan kelompok bersenjata.

Selain Ekuador, Kolombia juga berbatasan dengan Brasil, Venezuela, Peru dan Panama.

Sumber keamanan mengatakan banyak ladang koka yang merupakan bahan utama kokain, laboratorium narkoba dan tambang minyak ilegal di perbatasan Kolombia. Begitu pula dengan kelompok bersenjata yang memiliki koneksi dengan kartel narkoba Meksiko.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement