REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Kebakaran besar berkobar lebih dari 12 jam di sebuah kasino hotel Kamboja berbatasan dengan Thailand. Kebakaran ini dilaporkan telah menewaskan 11 orang dengan 30 luka-luka dan masih beberapa orang belum ditemukan pada Kamis (29/12/2022).
Video yang diposting di media sosial menunjukkan orang-orang jatuh dari atap setelah terjebak oleh api di Kasino dan Hotel Grand Diamond City di kota perbatasan Poipet. Penyiar publik Thailand Thai PBS melaporkan puluhan warga Thailand terjebak di dalam.
Dalam sebuah video yang diposting oleh badan pemadam kebakaran Kamboja, para penonton terdengar meneriakkan permohonan untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di atap kompleks hotel yang tingginya lebih dari selusin lantai di titik tertinggi. Video tersebut menunjukkan setidaknya satu orang jatuh saat api mencapai atap.
“Oh, tolong bantu selamatkan mereka. Pompa air, pompa air,” teriak warga.
Departemen Pencegahan Kebakaran, Pemadaman, dan Penyelamatan memposting bahwa panggilan dari bantuan terdengar dari lantai 13, 14, dan 15 pada pukul 04.00. Terlihat tangan melambai dari jendela serta senter ponsel yang memberi sinyal dari dalam kompleks.
Kobaran api yang dimulai sekitar Rabu (28/12/2022) tengah malam dan masih menyala pada Kamis sore. “Apinya sangat besar, dan berada di dalam kasino, jadi sulit bagi meriam air kami untuk menjangkaunya,” kata seorang petugas pemadam kebakaran di video yang diposting online oleh pemadam kebakaran. Dia mengatakan itu alasan api terus menyala sekitar tengah hari.
Gubernur provinsi Banteay Meanchey Um Reatry mengatakan kepada situs web Fresh News Kamboja bahwa 11 orang meninggal. Namun, Kepala polisi provinsi Mayor Jenderal Sithi Loh mengatakan, jumlah korban meninggal 10 orang dengan 30 luka-luka, beberapa kritis.
Jumlah korban tampaknya akan meningkat ketika pihak berwenang mencari korban dan orang-orang yang terluka parah meninggal karena luka-luka mereka. Kasino mempekerjakan sekitar 400 pekerja.
Sithi Loh mengatakan, 360 personel darurat dan 11 mobil pemadam kebakaran dikirim ke tempat kejadian. Dia mengatakan, penyebab kebakaran belum diketahui.
“Saat ini, kami mencoba untuk membawa mayat dari gedung ke bawah. Saya kira tidak akan ada yang selamat karena asap yang sangat tebal. Bahkan kita semua (staf penyelamat) harus memakai perlengkapan yang tepat saat masuk ke dalam gedung, kalau tidak kita tidak bisa bernapas sama sekali, ”kata anggota staf organisasi kesejahteraan sosial yang mengirimkan sukarelawan ke adegan darurat Thailand Ruamkatanyu Foundation Montri Khaosa-ard.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
