Kamis 29 Dec 2022 23:51 WIB

Raja Yordania: Kami Siap Jika Israel Inginkan Konflik

Yordania akan bertindak jika penjajah itu terus melampaui batas.

Rep: Alkhaledi Kurnialam / Red: Ilham Tirta
Raja Yordania, Abdullah II ibn Al-Hussein.
Foto: AP/HANNIBAL HANSCHKE/REUTERS POOL
Raja Yordania, Abdullah II ibn Al-Hussein.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Raja Yordania, Abdullah II mengatakan, negaranya cukup siap untuk berkonflik dengan pemerintahan penjajah Israel yang baru jika memang menginginkan konflik dengan negaranya. Yordania akan bertindak jika penjajah itu mulai melampaui batas.

"Jika orang (pemerintah Israel) ingin terlibat konflik dengan kami, kami cukup siap," kata Raja Abdullah kepada Becky Anderson dari CNN dalam wawancara eksklusif yang dilakukan awal bulan ini, dilansir dari Middle East Monitor, Kamis (29/12/2022).

Baca Juga

"Saya selalu percaya bahwa, mari kita lihat secara penuh, tetapi kita memiliki batasan tertentu. Dan jika orang ingin mendorong batasan itu, maka kita akan menghadapinya," kata dia.

Sang raja merujuk potensi perubahan perilaku Israel pada status situs suci Muslim dan Kristen di Kota Yerusalem yang dijajah Israel. Selama ini, seperti banyak diketahui, Yordania adalah penjaga tempat-tempat suci di Yerusalem Timur yang dijajah.

"Kita harus memperhatikan intifada berikutnya. Dan jika itu terjadi, itu adalah pelanggaran hukum dan ketertiban yang lengkap dan yang tidak akan diuntungkan oleh Israel maupun Palestina," katanya.

"Saya pikir ada banyak perhatian dari kita semua di kawasan ini, termasuk orang-orang di Israel yang berada di pihak kita dalam masalah ini, untuk memastikan hal itu tidak terjadi," kata dia.

Dia mengacu pada anggota sayap kanan Knesset Itamar Ben Gvir dan Bezalel Smotrich, yang merupakan mitra Perdana Menteri terpilih Benjamin Netanyahu dalam pemerintahan koalisi baru. "Pada akhirnya, rakyat Israel memiliki hak untuk memilih siapa pun yang mereka inginkan untuk memimpin mereka. Kami akan bekerja dengan siapa saja dan semua orang selama kami dapat menyatukan orang," kata Raja Abdullah.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement