REPUBLIKA.CO.ID, MANILA - Sebanyak empat orang ditemukan meninggal dunia di Filipina selatan setelah dilanda tanah longsor, Kamis (29/12/2022). Dengan temuan itu jumlah korban meninggal secara nasional akibat banjir dan tanah longsor menjadi setidaknya 39 orang.
Tim penyelamat masih mencari puluhan orang yang hilang selama hujan deras akhir pekan lalu. Hujan deras tersebut menyebabkan banjir dan tanah longsor di wilayah tengah dan selatan negara tersebut.
Badan bencana nasional mengatakan pada Kamis, bahwa kematian terbaru dilaporkan di kota Mati di provinsi Davao Oriental pulau Mindanao. Tanah longsor mengubur empat orang saat mereka sedang mencari ikan.
Dua diantara korban merupakan dua remaja. "Ada hujan lebat di pegunungan. Mereka sedang mencari ikan di sungai ketika tanah longsor terjadi," kata kepala polisi Kota Mati Ernesto Gregore seperti dikutip laman Channel News Asia, Kamis (29/12/2022).
Cuaca berubah buruk selama akhir pekan saat negara rawan bencana berpenduduk 110 juta orang bersiap untuk liburan Natal yang panjang. Ratusan rumah telah hancur dan lebih dari 7.000 hektar tanaman musnah oleh hujan yang memaksa puluhan ribu orang mengungsi ke pusat-pusat evakuasi.
Sebagian besar korban jiwa berada di provinsi Misamis Occidental dan Mindanao. Sekurangnya 16 orang meninggal akibat tenggelam atau tanah longsor akibat hujan.
Filipina berada di antara negara-negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa badai menjadi lebih kuat saat dunia menjadi lebih hangat.