Jumat 30 Dec 2022 11:42 WIB

Menlu RI: ASEAN tak Boleh Didikte Junta Militer Myanmar

Situasi di Myanmar tidak akan menghambat agenda pembangunan masyarakat di ASEAN

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia Zambry Abdul Kadir (kiri) melakukan kunjungan pertamanya ke Jakarta dan menemui Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, Kamis (29/12/2022)
Foto: Republika/Fergi Nadira B
Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia Zambry Abdul Kadir (kiri) melakukan kunjungan pertamanya ke Jakarta dan menemui Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, Kamis (29/12/2022)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia dan Malaysia sepakat bahwa Lima Poin Konsensus (5PC) soal Myanmar adalah rujukan keterlibatan Badan PBB Asia Tenggara (ASEAN) dengan junta militer di Myanmar. Hal ini dibahas dalam pertemuan Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia Zambry Abdul Kadir dan Menlu RI Retno Marsudi di Jakarta, Kamis (29/12/2022).

"Indonesia dan Malaysia memiliki posisi yang sama tentang pentingnya implementasi 5PC dan 5PC harus menjadi satu-satunya rujukan keterlibatan ASEAN dengan junta militer di Myanmar," ujar Menlu Retno dalam konferensi pers bersama di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Kamis.

Menurut Menlu Retno dalam mekanisme ASEAN, hanya dikenal satu alur dalam keterhubungan dengan Myanmar, yaitu dengan rujukan utama implementasi 5PC. "Tidak ada jalur lainnya," katanya.

Ia menegaskan bahwa ASEAN tidak boleh didikte oleh junta militer di Myanmar. "Indonesia dan Malaysia akan bekerja sama untuk memastikan bahwa situasi di Myanmar tidak akan menghambat agenda pembangunan masyarakat di ASEAN, dan ASEAN akan selalu bersama rakyat Myanmar," tukasnya.

Hal serupa diungkapkan Menlu Zambry mengenai Myanmar. Ia menegaskan bahwa 5PC yang dicapai para pemimpin ASEAN kekal sebagai rujukan mutlak ASEAN.

"Ini harus dilaksanakan secara keseluruhan. Dan bahwa kerja-kerja ASEAN tidak boleh boleh ditentukan oleh junta tentera Myanmar. Dalam hal ini Malaysia dan Indonesia akan bekerja sama untuk memastikan keadaan di Myanmar tidak akan menjejaskan pembinaan agenda Komuniti di ASEAN," kata Menlu Zambry.

Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement