Jumat 30 Dec 2022 21:35 WIB

MUI Jabar Imbau Tidak Berlebihan Rayakan Tahun Baru

Perayaan tahun baru hendaknya dilakuka secara sederhana

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi perayaan tahun baru. Perayaan tahun baru hendaknya dilakuka secara sederhana
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi perayaan tahun baru. Perayaan tahun baru hendaknya dilakuka secara sederhana

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat mengimbau agar masyarakat tidak berlebihan saat merayakan malam pergantian tahun baru 2022 ke 2023. 

Malam pergantian tahun baru lebih baik diisi dengan refleksi rasa bersyukur dan kegiatan keagamaan. 

Baca Juga

"Jangan berlebihan," ujar Sekretaris Umum MUI Jabar Rafani Akhyar saat dihubungi, Jumat (30/12/2022).

Dia menuturkan lebih baik masyarakat mengisi malam pergantian tahun baru dengan melakukan refleksi, bersyukur dan kegiatan keagamaan. Selain itu, pandemi Covid-19 masih berlangsung saat ini sehingga masyarakat diharapkan tetap waspada. 

Rafani melanjutkan mereka yang hendak berlibur ke objek wisata diimbau untuk memperhatikan kondisi cuaca yang sedang tidak baik. Mereka yang hendak berliburan pun untuk tidak berlebihan dan sewajarnya. 

Tidak hanya itu, prediksi 2023 yang diperkirakan sektor ekonomi di dunia mengalami goncangan diharapkan membuat masyarakat lebih bijak dalam melakukan apapun. Dia menegaskan agar masyarakat tidak berlebih-lebihan dalam merayakan tahun baru. 

Dihubungi secara terpisah, Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, mengimbau masyarakat yang tinggal atau sedang mengunjungi kawasan pesisir selatan Jawa Barat agar waspada dan berhati-hati. Sebab potensi gelombang tinggi diperkirakan masih terjadi akhir Desember. 

Selain itu masyarakat harus mewaspadai kejadian seperti abrasi dan kerusakan infrastruktur pantai lainnya. Hal itu disebabkan gelombang tinggi dan angin kencang. 

"Masyarakat diharap tidak percaya hoaks dan selau mencari informasi resmi kebencanaan melalui informasi resmi yang dikeluarkan dari pihak yang berhubungan langsung dengan kejadian bencana seperti BMKG, Basarnas, BNPB, Tagana, TNI dan Polri serta pemerintah," katanya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement