REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menyampaikan ucapan 'Selamat Tahun Baru' kepada para pemimpin negara yang tidak bersahabat. Demikian kata Kremlin pada Jumat (31/12/2022).
Pemimpin yang dianggap Moskow tidak bersahabat termasuk Presiden AS Joe Biden, Kanselir Jerman Olaf Scholz, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia hampir tidak memiliki kontak dengan orang-orang itu.
Putin telah menyampaikan salam Tahun Baru 2023 kepada para kepala negara dan pemerintahan asing serta pemimpin organisasi internasional. Ucapan tersebut disampaikan antara lain kepada Turki, Azerbaijan, Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan, Ossetia Selatan, Bolivia, Brazil, Hungaria, Venezuela, Vietnam, India , China, Kuba, Nikaragua, Serbia, dan Suriah.
Dalam pesannya kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Putin mengatakan bahwa hubungan saling menguntungkan antara Rusia dan Turki berkembang sangat dinamis, meskipun dalam situasi internasional yang sulit. "Vladimir Putin menyatakan bahwa dalam satu tahun terakhir, kerja sama bilateral di banyak bidang telah diperluas secara signifikan. Proyek bersama besar yang dirancang untuk memastikan keamanan energi regional jangka panjang berhasil dilaksanakan," kata Kremlin.
Pernyataan tersebut merujuk pada pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir Akkuyu di Turki selatan serta pembuatan pusat gas regional Turki. Putin mengatakan bahwa dengan bekerja sama, Moskow dan Ankara akan dapat memastikan perluasan lebih lanjut dari seluruh kompleks kerja sama Rusia-Turki untuk kepentingan rakyat mereka, demi memperkuat stabilitas dan keamanan di Eurasia.