REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Australia bersiap untuk menggelar pesta tahun baru pertama tanpa peraturan Covid-19. Diperkirakan lebih dari satu juta orang berduyun-duyun datang pelabuhan Sydney dan menonton pesta kembang api.

Sydney salah satu kota besar dunia yang menyambut tahun baru dengan pesta. Jutaan orang dari seluruh dunia menontonnya lewat televisi. Orang-orang yang hadir akan menghitung pergantian tahun dan melihat penampilan kembang api di Opera House yang ikonik.

Peraturan pandemi pada akhir 2020 dan ledakan kasus infeksi Omicron pada tahun 2021 membatasi jumlah orang yang hadiri. Namun seperti banyak negara lain di seluruh dunia tahun ini Australia sudah melonggarkan peraturan Covid-19. Negeri Kanguru membuka kembali perbatasannya dan menghapus pembatasan sosial.

"Kami dapat mengatakan pada Malam Tahun Baru ini Sydney kembali menggelar pesta di seluruh dunia dan mengiringi Tahun Baru dengan luar biasa," kata Walikota Sydney Clover Moore, Sabtu (31/12/2022).

"Tahun 2022 merupakan tahun dengan tantangan yang besar sementara kami terus berkerja untuk pulih dari dampak pandemi Covid-19, tapi malam ini kami membiarkan tahun itu di belakang dan kami menantikan harapan baru untuk 2023," tambahnya.

Warna-warni pelangi akan memeriahkan langit Pelabuhan Sydney, sekitar 2.000 kembang api akan diluncurkan dari empat layar Opera House dan 7.000 kembang api dari posisi lain di Jembatan Pelabuhan Sydney.

Panitia acara pesta tahun baru mengatakan untuk pertama kalinya dalam 12 tahun kembang api akan diluncurkan dari empat atap gedung untuk menyajikan penampilan yang luar biasa.

Sebelum pandemi sekitar satu juta orang akan mengikuti pesta tahun baru di Sydney. Sementara satu miliar orang di seluruh dunia menyaksikannya lewat televisi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika