REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang mempercepat program pemulihan ekonomi setelah pemerintah pusat China mencabut pembatasan-pembatasan antipandemi Covid-19. Xinjiang memulai aktivitas produksi dan beragam kegiatan lainnya.
"Kami telah memulai kembali aktivitas masyarakat dan kegiatan produksi secara penuh sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian daerah," kata Deputi Direktur Publikasi Komite Partai Komunis China (CPC) Daerah Otonomi Xinjiang Xu Guixiang di Beijing, Sabtu.
Sebagai upaya memulihkan perekonomian, daerah yang paling banyak dihuni etnis minoritas Muslim Uighur itu menyelenggarakan Pekan Olahraga Musim Dingin tingkat daerah.
Ajang pertama level daerah tersebut digelar mulai Jumat (30/12) di Jiangjunshan Ski Resort di Prefektur Altay. Sedikitnya 1.035 atlet dari 14 kota dan prefektur di Xinjiang akan berlaga di 117 nomor lomba.
Menurut Xu, daerahnya telah membangun 12 rute wisata salju, membuka 84 area ski, mengeluarkan 50.000 lembar kupon makanan, dan menggelar promosi wisata salju. "Kami menyambut wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, untuk berlibur selama musim dingin," kata Xu dalam pengarahan pers yang dihadiri awak media lokal dan asing tersebut.
Olimpiade Musim Dingin 2022 yang digelar di Beijing pada Februari tahun ini telah memberikan dampak yang menguntungkan pada Xinjiang. "Masyarakat di sekitar Jiangjunshan Ski Resort telah mengubah waktu senggang mereka menjadi peluang ekonomi baru. Mereka membuka toko, swalayan, restoran, dan kedai minuman," ujarnya.
Dengan mengutip data pemerintah setempat pada Januari, Xu menyebutkan lebih dari 20.000 orang sekarang telah dipekerjakan di industri pariwisata musim dingin dengan pendapatan rata-rata mencapai 18.000 yuan (Rp40,6 juta) per bulan.
"Dengan membangun sektor pariwisata yang lebih baik, dapat meningkatkan perekonomian lokal," katanya didampingi juru bicara Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang Ilijan Anayat.