REPUBLIKA.CO.ID., LONDON -- Setidaknya 30 anak di Inggris meninggal akibat infeksi bakteri Strep A sejak September, menurut angka resmi.
"Sayangnya, sejauh musim ini ada 122 kematian di semua kelompok umur di Inggris. Angka ini termasuk 25 anak di bawah 18 tahun,” kata Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) dalam pembaruannya.
Selain itu, sebanyak tiga anak dilaporkan meninggal di Irlandia Utara dan Wales dan Kesehatan Masyarakat Skotlandia juga mengkonfirmasi kematian dua anak, sehingga jumlah totalnya menjadi 30.
UKHSA mencatat 151 kasus infeksi Streptokokus Grup A (iGAS) invasif pada anak-anak berusia satu hingga empat tahun pada 19 September dan 25 Desember, dibandingkan dengan 194 kasus pada kelompok usia yang sama sepanjang musim 2017 hingga 2018.
Namun, badan kesehatan negara itu mengatakan bahwa infeksi iGAS tetap langka dan sebagian besar kasus terjadi pada usia di atas 45 tahun.
“Ada 33.836 notifikasi demam berdarah musim ini, dibandingkan dengan 4.672 pada titik yang sama pada 2017 hingga 2018,” kata UKHSA.
Group A streptococcus (GAS) atau Strep A adalah jenis bakteri yang sering ditemukan di tenggorokan dan di kulit. Ini dapat menyebar melalui batuk dan bersin serta kontak antar kulit. Diketahui juga bahwa kematian akibat infeksi jarang terjadi.