Sabtu 31 Dec 2022 22:15 WIB

Keluarga Mantan ISIS Hadapi Kebencian Masyarakat

Keluarga mantan anggota ISIS kesulitan dalam berintegrasi kembali di masyarakat

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Keluarga mantan anggota ISIS  kesulitan yang dihadapi dalam upaya untuk berintegrasi kembali di Suriah dan Irak
Foto:

Seorang wanita lain yang dibebaskan dari al-Hol bernama Ahlam Abdulla mengatakan, kehidupan di kamp lebih baik daripada di kampung halamannya di Raqqa. "Secara umum, semua orang menentang kami. Kami berjuang ke mana pun kami pergi,” katanya.

Ahlam mengatakan, suaminya bergabung dengan ISIS dan bekerja di sebuah kantor untuk kelompok itu, sementara dia hanya mengurus rumah. Dengan dukungan para tetua sukunya, ibu lima anak ini kembali ke Raqqa pada 2020 tanpa suaminya yang telah meninggal hilang selama empat tahun. Dia mengatakan pemerintah setempat telah mengawasi setiap gerakan mereka dengan curiga dan meminta informasi pribadinya.

"Kami takut. Kalau ada yang tanya, saya bilang saja suami saya meninggal di perbatasan Turki," ujarnya tidak memberi tahu siapa pun dia berasal dari al-Hol.

Tetua suku al-Walda Saeed al-Borsan mengatakan, mengintegrasikan kembali perempuan dan anak-anak dari al-Hol merupakan tantangan besar. Kondisi ini karena kurangnya kesempatan kerja maupun karena penduduk berjuang untuk menerima mereka.

Tetua suku seperti al-Borsan telah berusaha membantu perempuan menemukan tempat tinggal dan mata pencaharian. “Anak-anak terutama menghadapi kesulitan, kurangnya pendidikan, dan terputus dari masyarakat selama lima tahun. Mereka adalah korban," ujarnya duduk di sebuah ruangan bersama anggota suku lain dengan satu set tasbih di satu tangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement