REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Dua orang warga Palestina, termasuk remaja berusia 17 tahun, tewas ditembak militer Israel. Sumber Palestina mengatakan, pembunuhan terjadi dalam bentrokan di dekat Kota Jenin, Tepi Barat.
Dalam pernyataannya, Senin (2/1/2023), militer Israel mengonfirmasi pasukannya beroperasi di daerah tersebut untuk membongkar rumah penyerang Israel. Orang yang dirobohkan rumahnya dituduh terlibat dalam pembunuhan tentara Israel tahun lalu.
Militer Israel tidak mengonfirmasi korban jiwa dalam pernyataan tersebut. Tahun lalu terjadi kekerasan terburuk di Tepi Barat selama lebih dari satu dekade.
Kekerasan terkonsentrasi di sekitar Kota Nablus dan Kota Jenin di dekatnya. Sekitar 150 orang Palestina dan lebih dari 20 orang Israel terbunuh.
Pembunuhan dua orang Palestina yang terbaru dilaporkan tidak lama setelah Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mendesak pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, tak mengambil tindakan-tindakan yang dapat mengobarkan ketegangan regional.
Hal itu disampaikan Sisi saat menelepon Netanyahu untuk mengucapkan selamat atas pelantikannya. Dalam keterangannya, kantor kepresidenan Mesir mengatakan, Sisi memperingatkan Netanyahu untuk tidak mengambil “tindakan apa pun yang dapat memicu ketegangan situasi dan memperumit suasana regional”.
Sisi pun menyampaikan pemerintahannya akan melanjutkan upaya untuk menjaga ketenangan antara Israel dan Palestina. Sementara itu, kantor perdana menteri Israel mengungkapkan, dalam percakapannya, Netanyahu dan Sisi membahas hubungan bilateral Israel-Mesir.
“(Mereka) menekankan pentingnya mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan keamanan demi kedua bangsa dan semua bangsa di Timur Tengah,” katanya.