REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, mengatakan, Rusia sedang bersiap untuk meningkatkan serangannya ke Ukraina menggunakan pesawat tak berawak buatan Iran. Moskow terus berupaya menekan Kiev setelah berbulan-bulan mengalami kemunduran di medan perang.
“Kami mendapat informasi bahwa Rusia sedang merencanakan serangan berkepanjangan oleh Shaheds (pesawat tak berawak),” kata Zelenskyy dalam pidato video pada Senin (2/1/2023) malam.
Zelenskyy mengatakan, tujuan serangan itu adalah untuk mematahkan perlawanan Ukraina. "Tujuannya adalah melelahkan rakyat kita, pertahanan udara (kita), energi kita,” ujarnya.
Zelenskyy memperingatkan, dalam beberapa pekan mendatang akan menjadi malam yang mencekam. Dia menambahkan, selama dua hari terakhir, pasukan Ukraina telah menembak jatuh lebih dari 80 drone buatan Iran.
Pertahanan udara Ukraina yang diperkuat Barat telah mempersulit pesawat tempur Rusia untuk melakukan serangan rudal. Drone peledak buatan Iran adalah senjata murah yang dapat menyebarkan ketakutan di kalangan tentara dan warga sipil. Amerika Serikat dan sekutunya telah berselisih dengan Iran atas peran Teheran yang diduga memasok drone ke Moskow. Institute for the Study of War mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin ingin memperkuat dukungan untuk strateginya di antara suara-suara kunci di Rusia.
“Kampanye udara dan rudal Rusia melawan Ukraina kemungkinan besar tidak menghasilkan efek informasi yang diinginkan Kremlin di antara kaum nasionalis Rusia,” kata Institute for the Study of War pada Senin malam.
“Kegagalan militer yang begitu besar akan terus memperumit upaya Putin untuk menenangkan komunitas pro-perang Rusia dan mempertahankan narasi dominan di ruang informasi domestik,” ujar lembaga think tank tersebut.
Serangan rudal Rusia pada Senin malam di Kota Druzhkivka di wilayah Donetsk timur telah melukai dua orang. Para pejabat mengatakan, serangan itu merusak arena hoki es yang digambarkan sebagai sekolah hoki dan seluncur indah terbesar di Ukraina. Rusia juga dilaporkan melakukan serangan di wilayah Kharkiv dan wilayah tenggara Dnipropetrovsk.