REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Uni Emirat Arab (UEA) dan China menyerukan pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (3/1/2023). Desakan ini muncul setelah Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir memasuki halaman Masjid Al-Aqsha di Yerusalem Timur yang diduduki.
Menurut laporan para diplomat yang dikutip oleh Anadolu Agency, DK PBB diperkirakan akan bersidang membahas masalah tersebut pada Kamis (5/1).
Kunjungan Ben-Gvir menuai kecaman keras di seluruh dunia, dengan sekutu terdekat Israel Amerika Serikat (AS) juga mengungkapkan keprihatinan mendalam atas perkembangan terakhir. "Kami sangat prihatin dengan setiap tindakan sepihak yang berpotensi memperburuk ketegangan justru karena kami ingin melihat yang sebaliknya terjadi," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.
"Amerika Serikat berdiri teguh untuk pelestarian status quo bersejarah sehubungan dengan situs suci di Yerusalem," ujarnya menegaskan setiap tindakan sepihak yang melemahkan status quo tidak dapat diterima.
Bagi umat Islam, Majid Al-Aqsha mewakili situs tersuci ketiga di dunia. Sedangkan, bagi umat Yahudi, terdapat Temple Mount yang merupakan situs suci karena terdapat dua kuil kuno Yahudi.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat al-Aqsha berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Tel Aviv telah menganeksasi seluruh kota pada 1980 dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).