REPUBLIKA.CO.ID, TASHKENT -- Uzbekistan menangkap empat orang dalam penyelidikan atas kematian 19 anak yang mengonsumsi obat batuk sirup buatan India. Dinas keamanan Uzbekistan pada Jumat (6/1/2023) mengatakan obat batuk sirup ini diproduksi oleh pembuat obat India, Marion Biotech.
"Dua orang yang ditahan adalah pegawai senior Pusat Ilmiah untuk Standardisasi Obat-obatan, yang menghindari prosedur pengujian yang tepat untuk sirup obat batuk Doc-1 Max," kata pernyataan dinas keamanan Uzbekistan, dilaporkan Al Arabiya, Jumat.
Sementara dua orang lainnya merupakan eksekutif perusahaan Quramax Medikal yang mengimpor obat batuk sirup dari Marion Biotech. Pada Desember lalu Marion Biotech mengatakan telah menghentikan produksi obat batuk sirup menyusul kasus kematian pada anak.
Kementerian Kesehatan Uzbekistan mengatakan obat batuk sirup itu mengandung etilen glikol dalam dosis tinggi, melebihi dosis standar untuk anak-anak. Sebelumnya, 70 anak di Gambia meninggal dunia karena menderita gagal ginjal akut. Komite parlemen Gambia mengaitkan kematian ini dengan konsumsi obat batuk dan flu dalam bentuk sirup yang diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals yang berbasis di New Delhi.
Maiden Pharmaceuticals membantah melakukan kesalahan. Sementara inspektur pemerintah India tidak menemukan kontaminasi pada sampel uji.