Sabtu 07 Jan 2023 07:17 WIB

Siap Cuan, Harga Emas Menguat Tajam

Sinyal suku bunga Fed melambat memicu kenaikan harga emas.

Pramuniaga menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) untuk investasi di sebuah gerai emas (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Pramuniaga menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) untuk investasi di sebuah gerai emas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO --- Harga emas menguat tajam pada akhir perdagangan, Sabtu pagi (7/1/2023).

Harga tersebut berbalik menguat setelah mengalami kerugian sehari sebelumnya dengan kembali bertengger di atas level psikologis 1.850 dolar AS. Hal tersebut menyusul prediksi pertumbuhan pekerjaan AS yang lebih kecil memberi sinyal bahwa suku bunga Fed melambat.

Baca Juga

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, melonjak 29,10 dolar AS atau 1,58 persen menjadi ditutup pada 1.869,70 dolar AS per ounce, setelah mencapai puncak sesi di 1.874,80 dolar AS, merupakan level tertinggi sejak 17 Juni.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat (6/1/2022) bahwa Amerika Serikat menambah 223 ribu pekerjaan pada Desember, peningkatan terkecil dalam dua tahun tetapi lebih baik dari perkiraan peningkatan 200.000 oleh para ekonom. Tingkat pengangguran turun menjadi 3,5 persen dari 3,6 persen, sementara gaji per jam naik 0,3 persen.

Para analis pasar berpendapat bahwa data ketenagakerjaan positif, tetapi tidak cukup kuat untuk mendorong Federal Reserve menjadi lebih agresif dalam pengetatan kebijakan moneternya.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 55,8 sen atau 2,38 persen, menjadi menetap pada 23,982 dolar AS per oounce. Platinum untuk pengiriman April bertambah 34,7 dolar AS atau 3,24 persen, menjadi ditutup pada 1.104,30 dolar AS per ounce.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement