Selasa 10 Jan 2023 18:59 WIB

Buku Memoar Pangeran Harry Resmi Diluncurkan

Cerita Pangeran Harry telah mendominasi pemberitaan Inggris sepekan terakhir

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Buku baru Pangeran Harry
Foto: EPA-EFE/ANDY RAIN
Buku baru Pangeran Harry

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Buku memoar Pangeran Harry berjudul “Spare” telah resmi dijual, Selasa (10/1/2023). Sebelumnya, beberapa kutipan dalam buku tersebut sempat bocor dan memicu kontroversi.

"Saya suka dia (Pangeran Harry), saya suka keluarga Kerajaan (Inggris)," kata Caroline Lennon (59 tahun), orang pertama dan satu-satunya yang menunggu untuk membeli buku Spare di toko buku Waterstone, London.

Meski tak ada antrean panjang di toko buku tersebut, tapi Waterstone mengungkapkan, terdapat pemesanan di muka yang pesat untuk Spare. Saat ini buku tersebut menyandang predikat buku terlaris di situs web Amazon di Inggris, Amerika Serikat (AS), Australia, Jerman, dan Kanada.

"Saya tahu mungkin beberapa hal yang dia (Pangeran Haary) katakan telah membuat orang lain salah paham. Dan saya tahu pasti ada banyak orang yang mengatakan bahwa dia tidak boleh keluar dan mengatakan hal-hal yang dia katakan. Namun saya yakin Harry harus diberi kesempatan untuk mengatakan apa yang ingin dia katakan," kata Lai Jiang, seorang warga Singapura yang sudah membeli Spare.

Keluarga Kerajaan Inggris belum memberikan komentar apa pun terkait buku yang ditulis Pangeran Harry. Buku Spare diterbitkan oleh Penguin Random House. Dalam buku tersebut, Pangeran Harry mengisahkan sejumlah fase kehidupannya. Misalnya ketika dia merasa sedih harus tumbuh dewasa tanpa kehadiran ibunya, yakni Putri Diana.

Putri Diana meninggal dalam kecelakaan mobil di Paris, Prancis, pada 31 Agustus 1997. Ketika insiden itu terjadi, Pangeran Harry baru berusia 12 tahun. Dalam bukunya, Pangeran Harry mengaku harus mengonsumsi kokain dan obat-obatan lain untuk mengatasi rasa sedihnya.

Selain itu, Pangeran Harry turut menceritakan perseteruannya dengan kakaknya, Pangeran William. Menurut Harry, kakaknya, yang juga merupakan pewaris takhta Kerajaan Inggris, telah menjatuhkannya. Harry pun mengisahkan bagaimana dia dan William memohon kepada ayahnya, Raja Charles, agar tidak menikahi Camilla. Rumor tentang perselingkuhan Charles dan Camilla telah santer terdengar sejak Putri Diana masih hidup.

Camilla telah dianggap sebagai figur yang turut berperan dalam renggangnya hubungan rumah tangga Charles dan Diana. Charles dan Camilla akhirnya menikah pada 2005, delapan tahun setelah kematian Diana.

Dalam sebuah wawancara dengan Good Morning America (GMA) menjelang peluncuran Spare, Harry turut membeberkan bagaimana William dan Camilla membocorkan cerita-cerita ke surat kabar serta tabloid di Inggris. Cerita tersebut telah merusak kehidupan Harry dan istrinya, Meghan. “Saya pikir dia (Putri Diana) akan sedih karena fakta bahwa William, kantornya, adalah bagian dari cerita ini,” ujar Harry saat datang ke GMA.

Pada kesempatan itu, Harry pun menceritakan tentang hubungannya dengan Camilla. Dia menganggap Camilla telah menjadi “penjahat” tabloid dan perlu merehabilitasi citranya. Harry menilai, hal itu yang membuat Camilla menjadi figur “berbahaya”.

"Saya tidak menganggapnya (Camilla) sebagai ibu tiri yang jahat. Saya melihat seseorang yang menikah dengan lembaga ini dan telah melakukan semua yang dia bisa untuk, Anda tahu, meningkatkan reputasi dan citranya sendiri," katanya kepada GMA.

Cerita-cerita yang disampaikan Harry telah mendominasi pemberitaan di Inggris selama sepekan terakhir.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement