REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jalan London adalah yang paling padat di dunia, dan pengemudi di sana dipaksa duduk saat berlalu lintas selama rata-rata 156 jam, menurut penelitian terbaru. Survei yang dilakukan oleh penyedia informasi lalu lontas Inrix ini mencakup lebih dari 1.000 kota di 50 negara.
Ini adalah tahun kedua berturut-turut ibu kota Inggris menduduki peringkat kemacetan global, dengan Chicago dan Paris menjadi tiga teratas. Angka-angka peningkatan ini menunjukkan kehidupan "kembali normal" di banyak kota seiring dengan meredanya efek pandemi virus corona.
Dilansir dari The National News, Rabu (11/1/2023) lamanya waktu yang hilang akibat kemacetan di London adalah lima persen di atas tingkat pra-coronavirus, sedangkan di Chicago tujuh persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2019. London menduduki peringkat kota paling padat kedelapan di dunia pada 2019.
Analis transportasi dan penulis laporan tersebut, Bob Pishue berkata, sangat menyenangkan melihat kehidupan sipil dan komersial kembali normal di London. Tetapi sayangnya kita harus kembali melihat kemacetan seperti sebelum pandemi Covid-19 menyerang.
“Kita harus mengelola kemacetan sambil meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas di kota-kota agar tidak mengganggu pemulihan ekonomi dan memengaruhi kualitas hidup komuter dan penduduk,” kata dia.
Chicago, kota terbesar ketiga di AS berdasarkan jumlah penduduk, ditemukan sebagai kota paling padat kedua di dunia tahun lalu, dengan pengemudi menghabiskan rata-rata 155 jam dalam lalu lintas. Itu diikuti oleh ibu kota Prancis Paris (138 jam) dan kota Boston di AS (134 jam).
Lima koridor jalan paling padat di Inggris semuanya ditemukan di London. Yang paling parah adalah A219 arah selatan dari Fulham ke Morden, rute utama keluar ibu kota di mana pengemudi kehilangan rata-rata 47 jam tahun lalu.
Ini sebagian karena penundaan yang disebabkan oleh penutupan Jembatan Hammersmith untuk kendaraan bermotor.