Kamis 12 Jan 2023 08:07 WIB

Polisi Temukan Aset Kedua Anak Pemimpin Junta Myanmar di Bangkok

Akta kepemilikan dan buku bank milik putri dan putra Min Aung Hlaing ditemukan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Dalam foto arsip 23 Juni 2021 ini, Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing menyampaikan pidatonya pada konferensi IX Moskow tentang keamanan internasional di Moskow, Rusia.
Foto: AP/Alexander Zemlanichenko
Dalam foto arsip 23 Juni 2021 ini, Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing menyampaikan pidatonya pada konferensi IX Moskow tentang keamanan internasional di Moskow, Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pejabat Thailand menemukan aset milik kedua anak pemimpin junta Myanmar selama penggerebekan di apartemen seorang taipan Myanmar di Bangkok, yang dituduh melakukan perdagangan narkoba dan pencucian uang. Akta kepemilikan dan buku bank milik putri dan putra Min Aung Hlaing ditemukan di rumah Tun Min Latt, ketika ditangkap di ibu kota Thailand September lalu.

Tun Min Latt bersama dengan tiga warga negara Thailand lainnya ditangkap atas tuduhan konspirasi untuk memperdagangkan narkoba dan pencucian uang. Tun Min Latt, yang berbisnis di bidang perhotelan, energi, dan pertambangan, adalah rekan dekat Min Aung Hlaing, yang memimpin kudeta Myanmar.

Tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters, Tun Min Latt telah memberikan pasokan logistik untuk militer Myanmar. Sebuah foto menunjukkan Tun Min Latt dan Min Aung Hlaing terlihat bersama di pameran senjata pada 2019.

Tun Min Latt saat ini dalam penahanan pra-sidang. Pengacaranya tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Sementara dua anak Min Aung Hlaing tidak menghadapi tuntutan hukum atas aset tersebut. Dua orang yang mengetahui kasus tersebut menambahkan, pihak berwenang Thailand tidak menganggap mereka relevan dengan penyelidikan terhadap Tun Min Latt.

Putra Min Aung Hlaing, Aung Pyae Sone dan putrinya Khin Thiri Thet Mon, tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Amerika Serikat mengatakan mereka memiliki bisnis yang diuntungkan secara langsung dari posisi ayah mereka.

Penemuan dokumen ini menunjukkan hubungan dekat antara Tun Min Latt dan keluarga kepala junta Myanmar. Seorang juru bicara kelompok aktivis Justice for Myanmar mengatakan, penemuan dokumen itu menunjukkan bahwa keluarga Min Aung Hlaing menyembunyikan aset di Thailand. 

Kelompok Justice for Myanmar mendesak pemerintah Thailand mengambil tindakan untuk mencegahnya negaranya tempat yang aman bagi penjahat perang Myanmar. Organisasi tersebut menyerukan agar Thailand memblokir junta dance para jajarannya agar tidak dapat mengakses bank dan properti Thailand, termasuk membekukan aset curian milik rakyat Myanmar.

Selama penggerebekan pada September di apartemen Tun Min Latt di kondominium Belle Grand Rama 9 di Bangkok, polisi menyita aset senilai 8,96 juta dolar AS termasuk mobil mewah, jam tangan dan tas mahal, bersama dengan uang tunai senilai 239.091 dolar AS. Menurut catatan penyitaan aset resmi tertanggal 17 September 2022, polisi juga menemukan akta kepemilikan dan kontrak pembelian dari empat unit kamar pada 2017 di kondominium yang sama atas nama Aung Pyae Sone, bersama buku bank Siam Commercial Bank (SCB) dengan rekening atas nama Khin Thiri Thet Mon.

Dua orang yang mengetahui kasus tersebut, dan berbicara dengan syarat anonim membenarkan bahwa aset milik anak-anak Min Aung Hlaing telah ditemukan selama penggerebekan. Reuters telah mengkonfirmasi bahwa rekening bank Khin Thiri Thet Mon telah ditutup, tetapi tidak dapat menentukan siapa yang menutupnya atau kapan. Polisi Thailand, Kantor Badan Pengendalian Narkotika (ONCB) dan Kantor Anti Pencucian Uang (AMLO) juga tidak menanggapi permintaan komentar atas penggerebekan tersebut.

Dokumen tersebut diperoleh Justice for Myanmar dan diverifikasi secara independen oleh Reuters. Sejak kudeta, pasukan Min Aung Hlaing telah melancarkan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat. PBB menuduh pasukan Myanmar melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Sementara militer, Myanmar menyatakan, mereka sedang mengobarkan perang melawan "teroris".

 Thailand berbagi perbatasan darat lebih dari 2.000 kilometer dengan Myanmar. Thailand menahan diri untuk tidak mengkritik junta secara terang-terangan. Desember lalu, Thailand mengundang para menteri junta untuk menghadiri pertemuan puncak regional.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement