REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat sedang berusaha memperkuat kerja sama tiga pihak dengan Korea Selatan dan Jepang untuk menghadapi provokasi Korea Utara, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Rabu (11/1/2023). Menlu AS itu juga menegaskan dukungan Washington bagi Strategi Keamanan Nasional Jepang, yang akan membuat Tokyo memiliki kemampuan untuk melakukan serangan balik.
"Dalam menghadapi peluncuran rudal DPRK yang melanggar hukum dan gegabah itu, kami meningkatkan kerja sama trilateral dengan Republik Korea untuk melakukan pencegahan, dan jika perlu, melindungi diri dari agresi," kata Blinken seperti dilansir kantor berita Yonhap.
Ia mengacu pada DPRK (Republik Rakyat Demokratis Korea) untuk menyebut nama resmi Korea Utara, dan Republik Korea untuk menyebut Korea Selatan. Blinken mengeluarkan pernyataan itu saat konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, Menlu Jepang Yoshimasa Hayashi, dan Menhan Jepang Yasukazu Hamada.
Keempat menteri itu sebelumnya pada Rabu (11/1/2023) melakukan pertemuan tahunan Komite Konsultasi Keamanan di Washington. Dalam pernyataannya, Menlu AS menyebut peluncuran rudal balistik jarak jauh (ICBM) yang melewati wilayah Jepang pada Oktober 2022 sebagai salah satu contoh tindakan sembrono Korut.
Sementara itu,Hayashi mengatakan keempat menteri mengutuk keras rentetan peluncuran rudal yang dilakukan Korea Utara. Menlu Jepang tersebut juga menegaskan kembali komitmen untuk mendukung pelucutan senjata nuklir Korut secara penuh, seperti yang diamanatkan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pertemuan antara menteri pertahanan dan menteri luar negeri kedua negara itu berlangsung setelah Tokyo mengungkapkan rencana untuk menggandakan pembelanjaan pertahanan selama lima tahun mendatang. Rencana itu merupakan strategi terbaru Jepang untuk keamanan dan pertahanan nasionalnya yang disampaikan pada akhir tahun lalu.
Menlu Blinken mengatakan strategi baru keamanan dan pertahanan Jepang tersebut memperlihatkan komitmen Tokyo untuk meningkatkan kapabilitas, mengambil peranan baru, dan bahkan mendorong kerja sama dengan AS serta mitra-mitra bersama.
"Kami juga membahas langkah memperbarui peranan dan misi persekutuan kami agar Jepang bisa secara aktif berkontribusi pada keamanan kawasan bersama Amerika Serikat dan mitra-mitra yang sepaham," ujarnya.
Komitmen juga ditegaskan Menhan Austin untuk terus memberikan perlindungan bagi Jepang. "Saya ingin menegaskan komitmen kuat Amerika Serikat untuk melindungi Jepang dengan kapasitas penuh, termasuk kemampuan nuklir," ujarnya.
Pertemuan keempat menteri itu mengawali pertemuan tingkat tinggi yang akan berlangsung pada Jumat (13/1/2023) di Washington antara Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.