REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India pada Kamis (12/1/2023) menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi pertama negara-negara berkembang dari Asia, Afrika dan Amerika Selatan (KTT Voice of Global South). Pertemuan itu, yang akan berlangsung dua hari secara virtual, merupakan ajang untuk menyatukan perspektif dan pembahasan isu-isu prioritas yang dimiliki oleh negara-negara berkembang yang secara kolektif disebut Global South.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bahwa karena India memegang kursi kepresidenan Kelompok 20 ekonomi utama dunia (G20) tahun ini, wajar jika tujuan negara tersebut adalah tetap soal memperkuat suara dari negara-negara berkembang.
Modi mengatakan sudah jelas bahwa pertumbuhan global di abad ke-21 akan datang dari negara-negara berkembang saat laju ekonomi negara-negara maju melambat. "Menurut saya, jika kita bekerja sama, kita dapat menetapkan agenda global. Ketika model tata kelola global yang berusia delapan dekade perlahan berubah, kita harus mencoba membentuk tatanan baru yang muncul," kata Modi pada KTT Voice of Global South.
Dia mengatakan Global South secara kolektif memiliki kepentingan terbesar pada masa depan karena tiga perempat umat manusia tinggal di belahan bumi itu dan masing-masing negara harus memiliki suara yang setara.
Pemimpin India itu menekankan bahwa dunia berada dalam keadaan krisis dan sulit untuk memprediksi berapa lama kondisi ketidakstabilan ini akan berlangsung."Sebagian besar tantangan global yang ada saat ini bukan diciptakan oleh Global South. Namun, tantangan itu lebih memengaruhikita," ujar Modi.
Ia merujuk pernyataannya itu pada dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19, perubahan iklim, terorisme, dan bahkan perang di Ukraina. "Saya yakin Global South bersama-sama dapat menghasilkan ide-ide baru dan kreatif. Ide-ide ini dapat menjadi dasar suara kita di G20 dan forum lainnya," lanjutnya.
Para pemimpin dari Bangladesh, Mongolia, Thailand, Vietnam, Kamboja, Papua Nugini, Mozambik, Senegal, dan Guyana turut berpartisipasi dalam KTT Voice of Global South tersebut.