Sabtu 14 Jan 2023 08:10 WIB

Mantan Menteri Brasil Diancam Diekstradisi dari AS

Hakim Mahkamah Agung Alexandre de Moraes memerintahkan penangkapan Torres.

 Kendaraan pemerintah yang diparkir di luar gedung Mahkamah Agung Brasil, dirusak oleh pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro, di Brasilia, Brasil, Selasa (10/1/ 2023). Pendukung Bolsonaro yang menolak menerima kekalahan pemilihannya menyerbu Kongres, Mahkamah Agung, dan istana kepresidenan Minggu, seminggu setelah pelantikan saingan kirinya, Presiden Luiz Inacio Lula da Silva.
Foto: AP/Eraldo Peres
Kendaraan pemerintah yang diparkir di luar gedung Mahkamah Agung Brasil, dirusak oleh pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro, di Brasilia, Brasil, Selasa (10/1/ 2023). Pendukung Bolsonaro yang menolak menerima kekalahan pemilihannya menyerbu Kongres, Mahkamah Agung, dan istana kepresidenan Minggu, seminggu setelah pelantikan saingan kirinya, Presiden Luiz Inacio Lula da Silva.

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Pejabat tinggi keamanan Brasil yang terbang ke Amerika Serikat (AS) sebelum kerusuhan harus segera kembali dalam tiga hari. Jika dia tidak kembali, Menteri Kehakiman Brasil Flaio Dino menyatakan pada Jumat (13/1), pemerintah akan meminta ekstradisinya.

Sebagian besar fokus berpusat pada Anderson Torres yang merupakan mantan menteri kehakiman Bolsonaro. Dia adalah kepala keamanan distrik federal dan berada di AS pada hari kerusuhan.

Baca Juga

Hakim Mahkamah Agung Alexandre de Moraes memerintahkan penangkapan Torres pada pekan ini dan telah membuka penyelidikan atas tindakannya yang dia sebut sebagai pengabaian dan kolusi. Dalam keputusannya yang diumumkan Jumat, de Moraes mengatakan bahwa Torres memecat bawahannya dan meninggalkan negara itu sebelum kerusuhan, sebuah indikasi bahwa sengaja meletakkan dasar kerusuhan.

Torres membantah melakukan kesalahan. Dia mengatakan pada 10 Januari di Twitter, bahwa akan menghentikan liburannya untuk kembali ke Brasil dan menyampaikan pembelaannya. Tiga hari kemudian, dia tak kunjung pulang.

“Kalau sampai minggu depan belum ada konfirmasi kemunculannya, tentu kami akan menggunakan mekanisme kerja sama hukum internasional. Kami akan memulai prosedur minggu depan untuk melakukan ekstradisinya,” kata Dino.

Dino menunjuk ke dokumen yang ditemukan polisi federal Brasil saat menggeledah rumah Torres. Terdapat draf keputusan yang akan menguasai otoritas pemilu Brasil dan berpotensi membatalkan pemilu.

Menurut analis dan akademi hukum pemilu dan politik Brasil, asal dan keaslian dokumen yang tidak ditandatangani itu tidak jelas. Masih belum diketahui apakah Bolsonaro atau bawahannya mengambil langkah untuk menerapkan tindakan yang tidak konstitusional.

"Tapi dokumen itu akan masuk dalam penyelidikan polisi, karena dokumen itu mengungkapkan lebih lengkap keberadaan rantai orang yang bertanggung jawab atas peristiwa kriminal tersebut,” kata Dino menyatakan Torres perlu memberi tahu polisi yang menyusunnya.

Torres mengatakan di Twitter, dokumen itu mungkin ditemukan di tumpukan bersama dengan dokumen lain yang dimaksudkan untuk dihancurkan. Dokumen itu bocor ke luar konteks memberi narasi palsu yang bertujuan untuk mendiskreditkannya.

Dino mengatakan,  belum ada hubungan antara kerusuhan ibu kota dan Bolsonaro yang telah berada di Florida sejak akhir Desember. Sedangkan mantan gubernur distrik federal dan mantan kepala polisi militer juga menjadi sasaran penyelidikan Mahkamah Agung yang diumumkan pada Jumat. Keduanya dicopot dari posisinya setelah kerusuhan. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement