Selasa 17 Jan 2023 12:02 WIB

Penurunan Populasi China dapat Memperlambat Ekonomi Negara

Populasi China turun sekitar 850.000 menjadi 1,41175 miliar pada akhir 2022.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
 Warga menikmati berseluncur di Danau Houhai yang membeku dan padat di Beijing, Senin, 16 Januari 2023. Populasi China pada 2022 turun untuk pertama kalinya dalam enam dekade.
Foto:

Data tersebut menjadi trending topik teratas di media sosial China setelah  dirilis pada Selasa (17/1/2023). Salah satu tagar, '#Apakah penting memiliki keturunan?' menjadi trending paling atas.  

“Alasan mendasar mengapa perempuan tidak ingin memiliki anak bukan terletak pada diri mereka sendiri, tetapi pada kegagalan masyarakat dan laki-laki untuk memikul tanggung jawab membesarkan anak. Bagi perempuan yang melahirkan hal ini menyebabkan penurunan kualitas hidup yang serius dan kehidupan spiritual," tulis seorang warganet China dengan nama pengguna Joyful Ned.

Pakar populasi mengatakan, kebijakan zero-Covid yang ketat di China menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada prospek demografis negara itu. Sejak 2021, Pemerintah China telah meluncurkan langkah-langkah untuk mendorong masyarakat memiliki lebih banyak anak, termasuk pengurangan pajak, cuti melahirkan yang lebih lama, dan subsidi perumahan. Pada Oktober, Presiden Xi Jinping mengatakan, pemerintah akan memberlakukan kebijakan dukungan lebih lanjut. Namun, sejauh ini langkah-langkah tersebut tidak banyak membantu menahan tren jangka panjang.

Pencarian online untuk kereta bayi di mesin pencari Baidu China turun 17 persen pada 2022 dan turun 41 persen sejak 2018. Sementara pencarian untuk botol susu bayi turun lebih dari sepertiga sejak 2018. Sebaliknya, pencarian panti jompo melonjak delapan kali lipat dalam beberapa tahun terakhir.

 

Sementara di India, Google Trends menunjukkan peningkatan 15 persen dari tahun ke tahun dalam penelusuran botol bayi pada 2022. Sementara penelusuran untuk tempat tidur bayi naik hampir lima kali lipat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement