Rabu 18 Jan 2023 06:02 WIB

Populasi China Susut Pertama Kalinya Setelah Lebih dari 60 Tahun

Masyarakat China banyak yang telah menua.

 Sebuah cermin mencerminkan pekerja dalam pakaian pelindung dan penduduk bertopeng berdiri di lingkungan yang dikunci sebagai bagian dari pengendalian COVID-19 di Beijing, Kamis, 24 November 2022. China memperluas penguncian, termasuk di pusat kota tempat pekerja pabrik bentrok minggu ini dengan polisi, karena jumlah kasus COVID-19 mencapai rekor harian.
Foto: AP/Andy Wong
Sebuah cermin mencerminkan pekerja dalam pakaian pelindung dan penduduk bertopeng berdiri di lingkungan yang dikunci sebagai bagian dari pengendalian COVID-19 di Beijing, Kamis, 24 November 2022. China memperluas penguncian, termasuk di pusat kota tempat pekerja pabrik bentrok minggu ini dengan polisi, karena jumlah kasus COVID-19 mencapai rekor harian.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Populasi China daratan menyusut untuk pertama kalinya dalam 61 tahun. Demikian menurut data pemerintah pada Selasa.

Posisi negara Asia Timur itu sebagai negara terpadat di dunia diperkirakan telah diambil alih oleh India karena sebagian masyarakat China telah menua dengan cepat.

"Populasi China -- tidak termasuk Taiwan, Hong Kong, dan Makau -- mencapai 1.411,75 juta pada akhir 2022, yakni turun 850 ribu jiwa dibandingkan tahun sebelumnya," kata pemerintah.

Angka tersebut lebih kecil dibandingkan dengan populasi India yang mencapai sebesar 1.412 juta pada 2022, seperti diperkirakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Tingkat kelahiran di China pada 2022 turun menjadi 6,77 per 1.000 orang, yakni turun dari angka 7,52 pada tahun sebelumnya.

Angka kelahiran di China mencapai rekor terendah baru sejak 1949 ketika Mao Zedong mendirikan Republik Rakyat China, yang dipimpin Komunis.

Populasi China telah menua dan sebagian besar karena "kebijakan satu anak" yang mulai diterapkan pada 1979.

Namun, kebijakan tersebut dibatalkan di bawah pemerintahan Presiden Xi Jinping pada 2016 karena berkembang kekhawatiran bahwa populasi yang menua dengan cepat akan menghambat ekspansi ekonomi China.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement