REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Aktivis iklim Greta Thunberg dibebaskan setelah ditangkap terkait unjuk rasa anti penambangan batu bara di sebuah desa di Jerman, Selasa (17/1/2023) waktu setempat. Polisi mengatakan, Thurnberg bersama aktivis iklim lainnya dibebaskan setelah pemeriksaan identitas.
"Greta Thunberg adalah bagian dari kelompok aktivis yang bergegas menuju lokasi penambangan. Namun, dia kemudian dihentikan dan dibawa oleh kami bersama kelompok unjuk rasa lain untuk keluar dari area bahaya langsung untuk memastikan identitas mereka," kata juru bicara kepolisian Aachen.
Thunberg ditahan saat menggelar aksi unjuk rasa di tambang batu bara terbuka Garzweiler 2, sekitar 9 km dari desa Luetzerath. Polisi telah memperingatkan bahwa kelompok pendemo tersebut akan disingkirkan secara paksa jika mereka tidak menjauh dari tepi tambang.
Desa di negara bagian barat Rhine-Westphalia Utara tengah disterilkan dari bentuk aktivitas apapun untuk memungkinkan perluasan tambang. Pemilik tambang, RWE (RWEG.DE) membuat kesepakatan dengan pemerintah untuk menggusur Luetzerath. Sebagai imbalan, batu bara akan keluar lebih cepat dan menyelamatkan lima desa yang awalnya dijadwalkan untuk dihancurkan.
Aktivis mengatakan Jerman seharusnya tidak lagi menambang lignit, atau batu bara coklat. Mereka menilai harus fokus pada perluasan energi terbarukan
Polisi anti huru hara yang didukung oleh buldoser menggiring aktivis dari gedung-gedung di desa yang ditinggalkan pekan lalu. Kini hanya beberapa yang tersisa di pepohonan dan terowongan bawah tanah, tetapi pengunjuk rasa termasuk Thunberg tetap berada di lokasi melakukan aksi duduk hingga Selasa.
"Kami akan menggunakan kekerasan untuk membawa Anda ke pemeriksaan identitas, jadi tolong bekerja sama," kata seorang polisi kepada kelompok tersebut.
Thunberg dibawa pergi oleh tiga petugas polisi dan dipegang dengan satu tangan di tempat yang jauh dari tepi tambang dan kemudian dikawal kembali ke mobil polisi. Aktivis iklim Swedia berbicara kepada sekitar 6.000 pengunjuk rasa yang berbaris menuju Luetzerath pada Sabtu pekan lalu. Ia menyebut perluasan tambang itu adalah pengkhianatan generasi sekarang dan masa depan.
"Jerman adalah salah satu pencemar terbesar di dunia dan perlu dimintai pertanggungjawaban," katanya.