REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kepala Staf Umum Militer Rusia Jenderal Valery Gerasimov mengatakan Rusia modern tidak pernah menghadapi intensitas permusuhan militer sebesar saat ini. Sehingga memaksa Moskow menggelar operasi militer untuk menstabilkan situasi.
"Hari ini negara dan angkatan bersenjata kami bertindak melawan seluruh kolektif Barat," kata Gerasimov pada situs berita Argumenty i Fakty yang merilis pernyataannya, Selasa (24/1/2023).
Rusia mulai mengubah narasi invasinya ke Ukraina yang sudah berlangsung selama 11 bulan. Sebelumnya Moskow mengatakan intervensi ke negara tetangganya itu untuk menyingkirkan "Nazi" dan melucuti senjata Ukraina.
Kini mereka merujuk perang disebabkan agresivitas Barat. Kiev dan Barat mengatakan tindakan Rusia tanpa provokasi. Barat juga meningkatkan pengiriman senjata berat ke Ukraina untuk membantu melawan pasukan Rusia.
Gerasimov yang juga menjabat sebagai kepala operasi militer di Ukraina dan pejabat Kementerian Pertahanan Rusia lainnya dikritik. Setelah pasukan Rusia mengalami kemunduran di medan perang di Ukraina dan gagal mengamankan kemenangan yang menurut Kremlin dapat dicapai dalam waktu singkat.
Mobilisasi sekitar 300 ribu pasukan tambahan pada musim gugur berjalan kacau. "Sistem pelatihan mobilisasi di negara kami tidak dapat diadaptasi sepenuhnya ke relasi ekonomi modern yang baru, sehingga saya harus memperbaiki semuanya sambil berjalan," kata Gerasimov.