REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kepala Ekonom Bank of England (B0E) Huw Pill mengatakan pada Jumat (3/2/2023) bahwa penting untuk tidak menaikkan biaya pinjaman terlalu tinggi. Ini disampaikan sehari setelah bank sentral Inggris mengisyaratkan akan menghentikan kenaikan suku bunga yang dimulai pada Desember 2021.
"Kita harus menyadari bahwa kita telah melakukan banyak hal dengan kebijakan moneter," kata Pill kepada Times Radio.
Pada Kamis (3/2/2023), BoE menaikkan suku bunga menjadi 4 persen, tertinggi sejak 2008. Akan tetapi, bank sentral menghilangkan bahasa yang sebelumnya digunakan tentang kesiapannya untuk bertindak dengan paksa jika diperlukan untuk menahan tekanan inflasi.
Dia mengatakan efek penuh dari kenaikan suku bunga belum terdaftar pada perekonomian. Ekonomi Inggris diperkirakan menyusut tahun ini dan 2024, menurut perkiraan terbaru BoE.
Pill mengatakan ada kemungkinan ekonomi mencatat pertumbuhan dalam kuartal kalender selama tahun mendatang yang dapat mengubah perkiraan sentral BoE tentang resesi yang berlangsung dari awal 2023 hingga awal 2024.