Selasa 07 Feb 2023 20:26 WIB

Dilaporkan Hilang Saat Gempa Turki, Eks Gelandang Newcastle United Ditemukan Hidup

Atsu masih terjebak di puing-puing dan berusaha untuk meloloskan diri.

Personil darurat selama operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di distrik Iskenderun Hatay, Turki, (06/02/2023). Mantan gelandang Newcastle United dan tim nasional Ghana Christian Atsu telah ditemukan dalam kondisi hidup.
Foto: EPA-EFE/ERDEM SAHIN
Personil darurat selama operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di distrik Iskenderun Hatay, Turki, (06/02/2023). Mantan gelandang Newcastle United dan tim nasional Ghana Christian Atsu telah ditemukan dalam kondisi hidup.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Mantan gelandang Newcastle United dan tim nasional Ghana Christian Atsu telah ditemukan dalam kondisi hidup. Ia dilaporkan menghilang usai gempa bumi yang menewaskan lebih dari 4.800 orang di Turki dan Suriah. 

Hal tersebut disampaikan duta besar Ghana untuk Turki. Atsu saat ini membela klub Turki Hatayspor, yang bermarkas di Provinsi Hatay di dekat episentrum pada gempa yang terjadi pada Senin (6/2/2023).

Baca Juga

"Saya memiliki kabar baik. Saya baru mendapatkan informasi dari presiden Asosiasi Ghana bahwa Christian Atsu telah ditemukan di Hatay," kata Francisca Ashietey-Odunton kepada Radio Asaase, yang dikutip AFP.

Sang duta tidak memberi informasi detail mengenai kondisi Atsu. Ofisial Hatayspor Mustafa Ozat mengatakan kepada saluran streaming Play Spor pada Senin bahwa Atsu masih terjebak di puing-puing dan berusaha untuk meloloskan diri.

Atsu menghabiskan lima musim di Newcastle sebelum kemudian pergi untuk bermain di Arab Saudi pada 2021. Ia telah mencatatkan 60 penampilan untuk timnas Ghana, dan terakhir kali membela timnasnya pada September 2019.

"Kami berdoa untuk pemain internasional Ghana Christian Atsu dan para korban gempa bumi di Turki dan Suriah," cuit akun resmi Asosiasi Sepak bola Ghana.

Sejumlah negara telah menawarkan bantuan sejak berskala 7,8 magnitudo menghantam Turki dan Suriah pada Senin dini hari setempat, ketika masyarakat masih tidur. Cuaca dingin juga membuat upaya-upaya pertolongan perlu dilakukan secepatnya.

Bangunan-bangunan apartemen multi fungsi yang penuh dengan penghuni adalah sebagian dari 5.600 gedung yang hancur di Turki. Sedangkan di Suriah dilaporkan puluhan gedung rusak.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement