REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Pasukan militer Israel telah menembak dan membunuh seorang pemuda Palestina di bagian selatan Tepi Barat atas dugaan serangan penusukan terhadap pasukan Israel, Kamis (9/2/2023). Penembakan oleh tentara Israel itu dilakukan di tengah kembali meningkatnya ketegangan di wilayah pendudukan Palestina oleh pasukan zionis Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan mengatakan seorang pemuda bernama, Sharif Hassan Rabaa, 22 tahun, meninggal karena luka kritis, yang di tubuhnya. "Kondisi itu setelah peluru yang ditembakkan pasukan Israel mengenainya, saat ia berada di dekat pintu masuk ke kamp pengungsi Fawwar,” yang terletak enam kilometer (3,7 mil) barat daya al-Khalil," dalam pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina seperti dilansir PressTV.
Alasan militer Israel menembak tewas pemuda tersebut, karena menuduh Sharif Hassan Rabaa terlibat dalam sebuah aksi penusukan menggunakan pisau. Hal itu dilakukan saat Sharif Hassan Rabaa akan mendekati pasukan Israel di pos jaga dekat kamp Fawar dan mencoba menikam mereka.
"Tentara membalas dengan tembakan langsung dan melumpuhkan tersangka," tambah pernyataan itu.
Padahal keterangan dari Tentara Israel, tidak ada tentara Israel yang terluka dalam insiden tersebut. Selain Sharif Hassan Rabaa, pasukan Israel juga menembak dan membunuh seorang remaja laki-laki Palestina pada hari sebelumnya, Selasa pagi dalam serangan di kota Nablus, Tepi Barat utara.
Pasukan khusus Israel menggerebek sektor timur Nablus, yang terletak sekitar 49 kilometer (30 mil) utara al-Quds, dan melakukan penangkapan. Pasukan zionis ini terlibat bentrok dengan pemuda dan para pejuang Palestina selama penggerebekan.
Kumpulan media Palestina, mengutip sumber-sumber lokal, melaporkan bahwa pasukan Israel menangkap tiga orang yang baru-baru ini dibebaskan dari penjara setelah mereka masuk ke rumah mereka di daerah tersebut. Sumber menambahkan bahwa seorang remaja Hamza Amjad al-Ashqar (17) juga terluka parah di kepala oleh peluru pasukan pendudukan Israel ketika agresi di Nablus. Dia dibawa ke Rumah Sakit Bedah Rafidia, di mana dia dinyatakan meninggal tak lama kemudian.
Pasukan Israel melancarkan serangan di berbagai kota di Tepi Barat yang diduduki hampir setiap hari dengan dalih menahan apa yang oleh rezim zionis disebut sebagai warga Palestina yang “dicari”. Penggerebekan biasanya berujung pada konfrontasi kekerasan dengan warga.
Selama beberapa bulan terakhir, Israel telah meningkatkan serangan terhadap kota-kota Palestina di seluruh wilayah pendudukan. Akibat serangan tersebut, puluhan warga Palestina tewas dan banyak lainnya ditangkap. PBB menandai tahun 2022 sebagai tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat dalam 16 tahun.
Pasukan Israel menewaskan sedikitnya 171 warga Palestina di Tepi Barat dan menduduki Al-Quds Timur tahun lalu, termasuk menahan lebih dari 30 anak-anak Palestina. Setidaknya 9.000 lainnya juga terluka.