REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM— "Wahai jiwa, bila engkau tak membunuhku maka matilah aku, dan kami tak mengangkat tangan kami (menyerah) kecuali kepada Allah, dan kami tak sujud (tunduk) kecuali kepada Allah, dan kami tak mendengar (seruan) kecuali dari Rasulullah."
Ini adalah pesan terakhir yang diunggah seorang syuhada Palestina, bernama Khairy Alqam di akun Tiktok-nya pada Jumat 27 Januari 2023.
Pesan ini ditulisnya sebelum berangkat ke permukiman Nabi Ya'kub (Neve Yaakov) di Al Quds (Yerusalem) untuk melancarkan operasinya menargetkan para pemukim Israel.
Siapa Khairy Alqam?
Seperti dilansir Arab Pos pada Ahad (12/2/2023) nama lengkapnya Khairy Musa Alqam. Usianya 21 tahun. Khairy lahir pada 19 November 2021. Ia tinggal di rumah keluarganya di lingkungan Al Syayah di Desa Thur sebelah Timur Masjid Al Aqsa. Khairy sendiri berasal dari sebuah desa tertinggal, yakni Baitul Tsaul. Khairy adalah anak kedua dari tujuh bersaudara.
Sebelum bekerja di bidang kelistrikan di Al Quds, Khairy belajar hingga tingkat Tsanawiyah di sebuah sekolah di Desa Thur.
Namanya diambil dari nama kakeknya yang juga seorang syuhada, yakni Khairy Alqam. Kakeknya itu dibunuh pada 13 Mei 1998 pada usia 51 tahun. Pemukim Yahudi menikamnya di Mayh Sya'arim sebuah lingkungan di Al Quds saat sedang dalam berjalan bekerja dalam bidang bangunan.
Sebuah media Ibrani belakangan mengungkap sosok pelaku Yahudi yang menikam itu bernama Hayiym Ferlman.
Orang Yahudi itu penuh dengan catatan kejahatan. Dia juga pernah menikam tiga warga Palestina lainnya hingga tewas dan upaya penikaman terhadap tujuh orang Palestina lainnya. Meski begitu pengadilan Israel membebaskannya.
Di akun Facebook-nya, Khairy Alqam menulis pesan terakhirnya. "Jangan khawatir, kelak pasti Tuhanmu memberikan karunia-Nya, dan pasti Dia akan menyenangkanmu hingga kamu lupa telah melalui mereka."
Dan di antara unggahannya itu, Alqam menyertakan fotonya dengan latar Masjid Al Aqsa. Ia juga menulis pesan berupa doa: "Ya Allah jadikanlah kami dari orang-orang yang mendapatkan apa-apa yang didambakannya."
Pada Juni 2021, Khairy Alqam menuliskan sebuah pesan. "Kamu bisa mundur untuk menghindari perang, tetapi jangan mundur satu milimeter pun jika telah dimulai pertempuran."
Pada Oktober 2021, dia juga menulis pesan: "Siapa yang berkata bahwa kami menginginkan perdamaian? Kami menginginkan perang tanpa akhir."
Media Israel menyatakan bahwa operasi yang dilakukan Khairy Alqam di Al Quds telah menewaskan sedikitnya delapan orang pemukim Yahudi.
Operasi itu dilakukan Khairy Alqam hanya berselang 24 jam setelah pasukan Israel menyerbu kamp pengungsian di Jenin, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa sebanyak sembilan orang Palestina, termasuk seorang wanita tua.
Surat kabar Israel Maariv menyebutkan bahwa Khairy Alqam keluar dari mobil dan menembak orang-orang yang lewat sekitar seratus meter dari sebuah Sinagog di Yerusalem.
Baca juga: Ketika Sayyidina Hasan Ditolak Dimakamkan Dekat Sang Kakek Muhammad SAW
Dia menembak pemukim Yahudi lainnya sebelum akhirnya tembak-menembak terjadi dengan polisi Israel dan dia gugur.
Surat kabar Yedioth Ahronoth menyebut bahwa Khairy Alqam menyergap pemukim Yahudi. Ketika orang-orang Yahudi meninggalkan Sinagog, dia menembaki mereka lalu menembaki orang yang lewat dan menembak seorang polisi.
Surat kabar itu bahkan menyatakan bahwa serangan itu merupakan yang paling berbahaya dalam 10 tahun terakhir.
Brigade Syuhada Al Aqsa yang berafiliasi dengan Gerakan Pembebasan Nasional Palestina, Fatah, mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada Jumat itu. Kelompok itu mengatakan bahwa pelaku adalah Khairy Alqam, 21 tahun.
Melalui akun Twitter, Brigade Syuhada Al Aqsa menulis: "Brigade Syuhada Al Aqsa berduka atas syahidnya Khairy Alqam (21 tahun) dari lingkungan Al-Tur di Quds yang diduduki."
Sumber: arabicpost