Rabu 15 Feb 2023 12:21 WIB

Mengenal Wagner, Kelompok Militer Swasta yang Terlibat dalam Perang Ukraina-Rusia

Wagner menjadi terkenal selama Perang Donbas di Ukraine pada 2014-2015.

Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin ditampilkan sebelum pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping di Kremlin di Moskow, Rusia, 4 Juli 2017. Yevgeny Prigozhin disebut merupakan pendiri Grup Wagner, organisasi paramiliter Rusia yang kerap disebut sebagai perusahaan militer swasta.
Foto:

Tentara rahasia

Kelompok Wagner, sebelum akhirnya terkuak ke publik, awalnya merupakan kekuatan tentara bayaran rahasia yang berjuang untuk kepentingan sekutu Moskow.

Wagner menjadi terkenal selama Perang Donbas di Ukraine pada 2014-2015. Wagner membantu kekuatan separatis Rusia sehingga berkontribusi dalam terbentuknya Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk.

Selain di Ukraina, serdadu Wagner juga dilaporkan sejumlah media asing telah terlibat dalam beragam konflik di berbagai belahan dunia termasuk di Afrika Tengah, Libya, Mali, dan Suriah.

Berdasarkan investigasi pada tahun 2022 yang dilakukan Bellingcat (kelompok jurnalis investigatif Belanda), The Insider (media independen daring berbahasa Rusia berbasis di Riga, Latvia), serta Der Spiegel (majalah Jerman), aktivitas yang dilakukan pendiri Wagner, Prigozhin sangat terintegrasi dengan Kementerian Pertahanan Rusia dan perpanjangan intelijennya, GRU.

Meski membantu pihak Rusia, tetapi Prigozhin juga beberapa kali melontarkan kritik kepada Kementerian Pertahanan Rusia, sebuah lembaga yang ditudingnya mencuri pujian akan kesuksesan yang dilakukan Wagner. Prigozin sendiri, perusahaannya, serta rekan-rekannya saat ini menghadapi sanksi ekonomi dan tuntutan pidana antara lain dari Amerika Serikat.

AS juga memperkirakan bahwa Wagner saat ini memiliki sekitar 50.000 personel yang diturunkan di Ukraina, termasuk 10.000 kontraktor dan 40.000 narapidana yang direkrut dari penjara-penjara di Rusia.

Organisasi kriminal

Selain itu, AS juga menyatakan kelompok tersebut melakukan tindak kekejaman dan pelanggaran hak asasi manusia sehingga Januari lalu telah menetapkan Wagner sebagai Organisasi Kriminal Transnasional. Prigozhin telah menyangkal berbagai tuduhan tersebut dan meminta pemerintah AS untuk melakukan klarifikasi terhadap tujuan kejahatan yang disematkan kepada Wagner.

Sedangkan terkait dengan kegiatan perekrutan narapidana, Prigozhin menyatakan pihaknya telah menghentikan rekrutmen narapidana untuk bertempur di Ukraina.

Wagner mulai merekrut narapidana di penjara Rusia pada musim panas 2022. Para narapidana tersebut ditawarkan pengampunan bila mereka dapat bertahan selama enam bulan di Ukraina.

Wagner tidak menyediakan informasi mengenai berapa banyak narapidana yang telah bergabung. Namun, data peradilan Rusia pada November menunjukkan bahwa populasi penjara di negara itu menurun lebih dari 20.000 pada Agustus-November 2022, terbesar selama lebih dari satu dekade.

Pada Januari, media pemerintah Rusia menayangkan rekaman pertemuan Prigozhin dengan kelompok pertama tentara narapidana setelah mereka bertugas di Ukraina dan mendapatkan pengampunan.

Dalam sebuah video, Prigozhin berkata kepada para serdadu, "Ingat, hidup telah memberi kalian kesempatan. Kalian tidak menghindar dari kehormatan, kalian tidak merusaknya, kalian mempertahankan tanah air, kalian semua siap gugur dalam 180 hari terakhir ini".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement