REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para dokter pada Kamis (16/2/2023) menyatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden (80 tahun) dalam kondisi sehat dan bugar untuk bertugas. Biden melakukan serangkaian pemeriksaan fisik yang mencakup pengangkatan lesi dari dadanya, dan dokter menyatakan Biden bebas dari gejala Covid-19 panjang setelah tahun lalu terpapar virus tersebut.
"Presiden tetap fit untuk bertugas, dan melaksanakan semua tanggung jawabnya tanpa pengecualian atau akomodasi apa pun," kata dokter Gedung Putih Kevin O'Connor dalam ringkasan pemeriksaan kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan tersebut diawasi dengan ketat saat Biden bersiap untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua pada 2024. Ringkasan tersebut mengatakan bahwa Biden tidak memiliki gejala long Covid-19. Biden mengatakan kondisi fisiknya baik-baik saja.
"Semuanya benar-benar berjalan dengan baik. Terima kasih Tuhan atas bantuan kecil ini," kata Biden kepada NBC News.
Biden melakukan pemeriksaan kesehatan selama tiga jam dengan dokter di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland, pinggiran Washington. Ini adalah pemeriksaan ekstensif keduanya sejak menjabat pada Januari 2021.
Biden mengonsumsi statin Crestor untuk menjaga kadar kolesterolnya tetap rendah, obat anti-koagulan sebagai respons terhadap fibrilasi atrium untuk menjaga asimtomatik. Biden juga menjalani pengobatan untuk mengobati alergi musiman dan refluks asam.
"Beberapa pertumbuhan kulit kecil dipindahkan dari wajah dan kepalanya menggunakan nitrogen cair dan satu lesi kecil di dada presiden dihilangkan hari ini dan sedang diperiksa untuk biopsi tradisional," kata O'Connor.
Ringkasan menemukan bahwa berat badan Biden telah turun enam pon, dari 184 pon pada 2021 menjadi 178 pon. Indeks massa tubuhnya berada di 24,1 dibandingkan dengan 25,0 pada 2021. Sementara tekanan darah sedikit naik yaitu 126/78 dibandingkan dengan 120/70 pada 2021.
Ringkasan tersebut tidak menyebutkan apakah Biden menjalani tes kognitif yang terkadang diberikan kepada orang seusianya. O'Connor mengatakan, punggung Biden yang kaku adalah akibat dari radang sendi tulang belakang yang signifikan.
"Punggung presiden masih kaku, tapi tidak memburuk sejak tahun lalu," kata O'Connor.
Biden adalah presiden tertua AS. Jajak pendapat menunjukkan para pemilih mengkhawatirkan kemampuan Biden untuk menjabat empat tahun lagi jika dia menang pada 2024.
"Ini adalah presiden yang bekerja setiap hari, Anda tahu, dengan cara yang melelahkan dengan jadwal yang melelahkan, dan memberikan hasil," ujar Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, ketika ditanya tentang kekhawatiran atas usia Biden.
Sekitar tiga perempat orang Amerika, termasuk lebih dari setengah pendukung Demokrat dan sebagian besar pendukung Republik mengatakan, Biden terlalu tua untuk bekerja di pemerintahan. Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dilakukan pada 6 Februari hingga 13 Februari menyatakan, sebagian besar responden Demokrat mengatakan presiden tetap tajam secara mental. Tetapi sekitar setengah dari mereka mengatakan, Biden tidak dapat menangani beban fisik kepresidenan.
Biden tidak minum alkohol atau merokok. Dia berolahraga lima kali seminggu.
Biden akan berusia 86 tahun pada akhir masa jabatan kedua yang prospektif. Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS tahun 2020, usia Biden ini membuatnya 13 tahun lebih lama dari harapan hidup rata-rata pria Amerika. Pekan lalu, dalam wawancara dengan PBS, Biden mengatakan, setiap orang Amerika yang peduli dengan usianya harus "melihat saya" melakukan tugas kepresidenan.