REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) telah menyelesaikan upaya untuk memulihkan sisa-sisa balon besar yang ditembak jatuh di lepas pantai South Carolina. Analisis puing sejauh ini memperkuat kesimpulan bahwa itu memang balon mata-mata Cina.
Komando Utara AS mengatakan pada Jumat (17/2/2023), operasi pemulihan berakhir Kamis (16/2/2023). Potongan terakhir sedang dalam perjalanan ke laboratorium FBI di Virginia untuk dianalisis. Pembatasan udara dan laut di South Carolina pun telah dicabut.
Sebagian besar balon Cina jatuh ke dalam air sekitar 15 meter dan Angkatan Laut dapat mengumpulkan sisa-sisa yang mengapung di permukaan. Penyelam serta kapal angkatan laut tak berawak menarik sisanya dari dasar lautan. Komando Utara mengatakan pada Jumat, bahwa semua kapal Angkatan Laut dan Penjaga Pantai telah meninggalkan daerah itu.
Para pejabat mengatakan, AS percaya bahwa personel Angkatan Laut, Penjaga Pantai, dan FBI mengumpulkan semua puing balon dari dasar laut. Puing-puing ini termasuk peralatan utama dari muatan yang dapat mengungkapkan informasi apa yang dapat dipantau dan dikumpulkan.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan, sejumlah besar puing ditemukan dan itu termasuk elektronik dan optik dari muatan. Dia menolak untuk mengatakan hasil yang telah dipelajari AS dari reruntuhan sejauh ini.
Pengumuman itu mengakhiri tiga minggu dramatis yang menyaksikan jet tempur AS menembak jatuh empat objek udara, balon besar pada 4 Februari dan tiga objek yang jauh lebih kecil sekitar seminggu kemudian di atas Kanada, Alaska, dan Danau Huron.
Para pejabat AS mengatakan, pencarian benda terbang kecil yang ditembak jatuh di atas Danau Huron telah dihentikan dan tidak ada yang ditemukan. AS dan Kanada juga gagal menemukan puing-puing sejauh ini dari dua objek lainnya yang ditembak jatuh di atas Yukon dan Alaska utara.
Militer yakin bahwa balon yang ditembak jatuh dari South Carolina adalah pesawat pengintai yang dioperasikan oleh Cina. Namun pemerintahan Joe Biden telah mengakui bahwa tiga objek yang lebih kecil kemungkinan adalah balon milik sipil yang menjadi sasaran selama respons yang meningkat, setelah radar pertahanan AS dikalibrasi ulang untuk mendeteksi item udara yang bergerak lebih lambat.
Karena ukurannya yang kecil dan daerah terpencil tempat mereka ditembak jatuh, para pejabat mengakui bahwa memulihkan puing-puing itu sulit dan mungkin tidak mungkin. Namun, dua pencarian terakhir itu belum dibatalkan secara resmi.
Balon dan benda tak dikenal lainnya sebelumnya telah terlihat di atas Guam, pusat strategis Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS di Pasifik barat. Seorang pejabat AS lainnya mengatakan, balon itu bisa saja digerakkan secara eksternal atau diarahkan untuk berkeliaran di atas target tertentu, tetapi tidak jelas apakah pasukan Cina melakukannya.