REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) berambisi, membangun bangunan berbentuk kubus mirip seperti Ka'bah di ibu kota Riyadh. MBS akan memimpin perusahaan pengembangan the New Murabba dengan tujuan mengembangkan pusat kota modern terbesar di dunia.
Dana Investasi Publik Arab Saudi mengatakan, proyek tersebut akan berisi museum, universitas teknologi dan desain, teater imersif, dan lebih dari 80 tempat hiburan. Di tengahnya akan ada "The Mukaab", yang diterjemahkan menjadi kubus yang merujuk Ka'bah di Kota Makkah.
The Mukaab akan berupa struktur raksasa sepanjang 400 meter yang memiliki lebar dan dalam yang terdiri dari bentuk segitiga yang tumpang tindih. Ini masuk dalam gaya arsitektur yang terinspirasi oleh wilayah Najd di Arab Saudi.
"Mukaab akan menjadi tujuan imersif dan pengalaman pertama di dunia lengkap dengan teknologi digital dan virtual dengan holografi terbaru," kata Dana Investasi Publik Saudi dalam promosinya dikutip laman Middle East Eye, Selasa (21/2/2023).
Proyek itu akan berlokasi di barat laut Riyadh di area seluas 19 kilometer persegi (km) di persimpangan jalan Raja Salman dan Raja Khalid. Bangunan nan megah juga mencakup 104 ribu unit hunian, 9.000 kamar hotel, lebih dari 980 ribu meter persegi ruang ritel dan 1,4 meter persegi ruang kantor. Struktur pusat Mukaab cukup besar untuk menampung 20 gedung Empire State.
Ka'bah baru
Proyek itu dikatakan dapat menambah 180 miliar Riyal (48 miliar dolar AS) ke ekonomi Saudi dan menciptakan 334 ribu pekerjaan langsung dan tidak langsung. Kendati demikian, proyek Murabba Baru banyak dicemooh oleh pengguna media sosial.
"Selamat kepada perusahaan konsultan yang tidak bermoral mana pun yang akan meraup banyak uang tahun depan karena melempar Saudi ke The Tesseract," cicit di Twitter jurnalis Gregg Carlstrom, mengacu pada struktur kubus yang muncul di Marvel Cinematic Universe.
Beberapa pengguna menyamakan Mukaab dengan Borg Cube, sejenis pesawat ruang angkasa dari franchise Star Trek. Mukaab juga dipermalukan karena kemiripannya dengan struktur mirip kubus yang paling penting di Arab Saudi, yaitu Ka'bah.
Muslim di seluruh dunia berdoa ke arah bangunan di tengah Masjidil Haram di Mekkah, dan mengelilinginya selama ibadah haji dan umrah. "Membangun Ka'bah baru yang secara eksklusif ditujukan untuk kapitalisme agak terlalu sulit," kata reporter Intercept, Murtaza Hussain.
"Tampaknya (putra mahkota) sedang membangun Ka'bahnya. Apakah dia akan menegakkannya sebagai kiblat baru bagi para jamaah?" cicit akademisi Asad Abu Khalil.
Ini bukan proyek megah yang menantang secara geometris pertama yang diumumkan Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir. Kerajaan juga telah mengumumkan resor ski dengan desa vertikal, kota garis lurus sepanjang 170 km, dan kota bersisi delapan yang mengapung di atas air.
Semua proyek itu akan berlokasi di Neom, sebuah megacity senilai 600 miliar dolar AS yang disebut-sebut oleh penyelenggara berukuran 33 kali lebih besar dari New York City. Pada Kamis pekan lalu, sebuah laporan mengungkapkan, setidaknya 47 anggota suku Howeitat di Saudi ditangkap atau ditahan karena menolak penggusuran untuk membuka jalan proyek megacity tersebut.