Selasa 21 Feb 2023 20:35 WIB

Ribuan Truk Barang Tertahan Akibat Penutupan Perbatasan Pakistan-Afghanistan

Otoritas Taliban menutup Torkham, titik transit utama bagi para pelancong dan barang.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Seorang pengemudi berdiri di samping truk pengantar yang menuju Afghanistan menunggu untuk bergerak menuju sisi Afghanistan di titik penyeberangan perbatasan, di Chaman, Pakistan, Sabtu, 21 Agustus 2021.
Foto: AP/Jafar Khan
Seorang pengemudi berdiri di samping truk pengantar yang menuju Afghanistan menunggu untuk bergerak menuju sisi Afghanistan di titik penyeberangan perbatasan, di Chaman, Pakistan, Sabtu, 21 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sebuah penyeberangan perbatasan utama antara Pakistan dan Afghanistan ditutup untuk hari ketiga. Ribuan kendaraan barang terhenti dan bisnis menghadapi kerugian saat pejabat dari kedua belah pihak mencoba menengahi solusi.

Otoritas Taliban pada Ahad (19/2/2023) menutup Torkham, titik transit utama bagi para pelancong dan barang antara Pakistan dan Afghanistan. Direktur Kamar Dagang dan Industri Gabungan Afghanistan-Pakistan, Zia ul-Haq Sarhadi mengatakan, penutupan perbatasan menyebabkan kerugian bisnis.

Baca Juga

“Penutupan penyeberangan perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan telah menyebabkan kerugian bagi para pedagang kedua negara. Ada antrian panjang truk-truk besar yang terdampar di kedua sisi perbatasan,” kata Sarhadi.

Sarhadi mengatakan, sekitar 6.000 truk bermuatan barang telah tertahan di kedua sisi sejak Ahad. Alasan penutupan tidak diketahui dengan jelas, namun para pejabat di kedua belah pihak mengatakan mereka sedang berdiskusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.  

Seorang pejabat Taliban pada Senin (20/2/2023) mengatakan kepada Reuters, Pakistan tidak memenuhi komitmennya untuk mengizinkan transit bagi para pelancong dan orang sakit yang mencari pengobatan. Pemerintah Pakistan belum berkomentar secara terbuka tentang masalah ini.  

Seorang sumber resmi Pakistan mengatakan, mereka belum diberi tahu alasan menjelang penutupan itu.  Sarhadi mengatakan Afghanistan mengandalkan barang-barang dari Pakistan untuk sebagian besar kebutuhannya. Selain itu, banyak truk yang mengirim barang ke Asia Tengah melalui Afghanistan sebagai titik transit.

"Pedagang terutama yang memasok bahan makanan segar seperti buah-buahan, sayur-sayuran, merugi karena truk terdampar di jalan selama tiga hari terakhir," kata Sarhadi.

Sarhadi menambahkan, beberapa truk telah dialihkan ke penyeberangan perbatasan lain yang lebih kecil. Tetapi para pedagang mengkhawatirkan keamanan pengemudi truk yang bepergian ke wilayah itu.

Penduduk telah melaporkan tembakan senjata berat pada Senin pagi di dekat perbatasan Torkham. Tetapi pejabat Taliban membantah ada bentrokan dan mengatakan situasinya terkendali. Sengketa terkait dengan perbatasan sepanjang 2.600 km (1.615 mil) telah menjadi rebutan antara Pakistan dan Afghanistan selama beberapa dekade.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement