Kamis 23 Feb 2023 07:38 WIB

Biden akan Bertemu dengan Negara Anggota NATO

Biden menegaskan komitmen pada keamanan negara anggota NATO

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan bertemu dengan pemimpin-pemimpin negara anggota Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan bertemu dengan pemimpin-pemimpin negara anggota Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan bertemu dengan pemimpin-pemimpin negara anggota Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di sayap kiri. Pertemuan ini bentuk dukungan pada keamanan mereka setelah Moskow menunda partisipasinya dalam perjanjian senjata nuklir.

Biden tiba di Warsawa pada Senin (20/2/2023) malam setelah melakukan kunjungan mendadak ke Kiev, tepat beberapa hari sebelum peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga

Ketegangan antara Rusia dan Barat berada di titik tertingginya sejak Perang Dingin. Pada Selasa (21/2/2023) Biden menyampaikan pidato pada ribuan orang di pusat kota Warsawa. Ia mengatakan "otokrat" seperti Presiden Rusia Vladimir Putin harus dilawan.

Beberapa jam sebelumnya Putin menyampaikan pidato panjang yang sarat dengan kritikan terhadap kekuatan Barat. Ia menyalahkan Barat atas perang di Ukraina. Putin juga mundur dari perjanjian senjata nuklir New Start dan memperingatkan Moskow dapat kembali menggelar uji coba senjata nuklir.

Pada Rabu (22/2/2023) ini Biden akan bertemu dengan staf dari Kedutaan Besar AS di Warsawa sebelum berkumpul dengan pemimpin negara anggota sayap kiri NATO yang bergabung dengan aliansi pertahanan itu setelah didominasi Moskow selama Perang Dingin. Sebagian besar dari mereka kini memberikan bantuan militer ke Ukraina.

Pemerintah negara-negara yang tergabung dalam Bucharest Nine itu juga menyerukan sumber daya tambahan seperti sistem pertahanan udara. Dalam pertemuan itu Biden berencana menegaskan kembali komitmennya pada keamanan mereka dan membahas dukungan untuk Ukraina.

Rusia menganggap NATO yang akan segera menambah negara anggotanya yakni Swedia dan Finlandia sebagai ancaman nyata.

Kepala penasihat kebijakan luar negeri Lithuani mengatakan pesan Presiden Gitanas Nauseda pada Biden adalah "AS lebih banyak terlibat di Eropa, sayap kiri NATO dan tentu, lebih banyak bantuan ke Ukraina."

"Lithuania dan negara satu vis lainnya memiliki beberapa permintaan, yang menyakut pertahanan udara, kemajuan pertahanan ke depan, sistem pertahanan udara dan investasi yang lebih banyak pada industri pertahanan," kata Asta Skaisgiryte.

Negara-negara bekas wilayah Uni Soviet bergabung dengan NATO pada tahun 2004. Mereka berencana menjadi tuan rumah bagi Biden dalam pertemuan NATO bulan Juli mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement