Kamis 23 Feb 2023 10:19 WIB

Palestina Minta DK PBB Gelar Sesi Darurat Bahas Kerusuhan di Nablus

Palestina meminta DK PBB gelar sesi darurat tentang operasi pasukan Israel di Nablus

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Palestina telah meminta Dewan Keamanan PBB menggelar sesi darurat tentang operasi pasukan Israel di Nablus pada Rabu (22/2/2023). Sebanyak 10 warga Palestina tewas dan lebih dari 100 lainnya mengalami luka-luka dalam peristiwa tersebut.
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Palestina telah meminta Dewan Keamanan PBB menggelar sesi darurat tentang operasi pasukan Israel di Nablus pada Rabu (22/2/2023). Sebanyak 10 warga Palestina tewas dan lebih dari 100 lainnya mengalami luka-luka dalam peristiwa tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Palestina telah meminta Dewan Keamanan PBB menggelar sesi darurat tentang operasi pasukan Israel di Nablus pada Rabu (22/2/2023). Sebanyak 10 warga Palestina tewas dan lebih dari 100 lainnya mengalami luka-luka dalam peristiwa tersebut.

“Kepemimpinan Palestina menyerukan sesi darurat Dewan Keamanan PBB setelah pasukan Israel membunuh 10 warga Palestina, termasuk seorang lansia dan anak-anak, serta melukai lebih dari 100 lainnya dengan peluru tajam,” tulis kantor berita Palestina, WAFA, dalam laporannya.

Baca Juga

Menurut WAFA, di antara korban luka, enam di antaranya berada dalam kondisi kritis. Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Malki juga telah meminta Dewan Liga Arab untuk bersidang di tingkat wakil tetap untuk membahas peristiwa di Nablus. Permintaan pertemuan turut disampaikan ke Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) guna mengutuk tindakan Israel.

Pada Rabu lalu, pasukan Israel menggelar operasi penggerebekan di Nablus. Operasi digelar pada jam sibuk. Menurut sejumlah saksi, pasukan Israel mengepung sebuah rumah sambil menembak ke sembarang arah. Anggota Jihad Islam tampaknya menjadi target dari operasi tersebut.

Kerusuhan pecah karena warga Palestina di sekitar lokasi turut memberikan perlawanan. Mereka melempari kendaraan lapis baja Israel dengan batu. Menurut Bulan Sabit Merah di Nablus, tentara Israel mencegah ambulans mendatangi lokasi kejadian untuk mengevakuasi para korban luka. Sebanyak 10 orang tewas dalam operasi pasukan Israel. Dua di antaranya dilaporkan merupakan anggota Jihad Islam.

“Kami mengutuk penyerbuan (pasukan) pendudukan (Israel) ke Nablus dan kami menyerukan diakhirinya serangan lanjutan terhadap rakyat kami,” kata juru bicara Kantor Kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh.

Kelompok Hamas turut mengecam peristiwa di Nablus dan berjanji akan melancarkan serangan balasan dari Jalur Gaza. “Kami di Gaza memantau meningkatnya kejahatan yang dilakukan oleh musuh terhadap rakyat kami di Tepi Barat, dan kami sudah kehabisan kesabaran,” ujar juru bicara Hamas Abu Ubaida.

Dengan tewasnya 10 orang di Nablus, sepanjang tahun ini Israel telah membunuh 59 warga Palestina. Di dalamnya termasuk 11 anak di bawah umur, satu wanita, dan dua pria lansia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement