REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Turki pada Senin (27/2/2023) mengingatkan akan janji yang diberikan Swedia dan Finlandia untuk masuk ke NATO, dan mengatakan tidak mungkin negaranya menyetujui permintaan Swedia "tanpa melihat langkah-langkah konkret."
“Mengenai keanggotaan Finlandia dan Swedia, posisi Turki jelas dan transparan,” kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto.
Menlu Hongaria pada Senin berkunjung ke Ankara untuk menunjukkan solidaritas terkait gempa bumi yang terjadi pada 6 Februari. Menekankan terorisme adalah salah satu dari dua ancaman utama bagi NATO, Cavusoglu mengatakan Turki berharap dua negara Nordik itu memahami kekhawatiran Ankara terkait aksi terorisme.
Sejak penandatanganan memorandum trilateral di KTT NATO di Madrid pada Juni 2022, Cavusoglu mengatakan "belum ada langkah memuaskan yang diambil oleh Swedia."
"Ada janji (oleh Swedia dan Finlandia) untuk dapat keanggotaan di NATO. Tidak mungkin bagi kami untuk mengatakan 'ya' untuk keanggotaan Swedia di NATO tanpa melihat langkah-langkah ini," tutur dia.
Cavusoglu juga mengatakan permohonan untuk masuk NATO dari dua negara Nordik itu dapat dipertimbangkan secara terpisah, karena Turki lebih memberikan tanggapan positif kepada Finlandia.
Cavusoglu mengingatkan soal mekanisme yang dibentuk antara Turki, Swedia, dan Finlandia, dan mengatakan bahwa pertemuan ketiga dari mekanisme tersebut akan bermanfaat untuk diadakan di Brussel.