Pada Maret 2022 lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengklaim, pihaknya memiliki dokumen yang menunjukkan Kementerian Kesehatan Ukraina telah memerintahkan penghancuran sampel wabah, kolera, antraks, dan patogen lainnya. Perintah penghancuran dirilis sebelum Rusia melancarkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari tahun lalu.
Zakharova mengungkapkan, dokumen yang digali pasukan Rusia di Ukraina memperlihatkan upaya darurat untuk menghapus bukti program biologis militer. Pentagon dituduh membiayai kegiatan tersebut. AS segera membantah tuduhan yang menyebutnya mengoperasikan laboratorium biologis-militer di Ukraina. “Tuduhan Rusia itu tak masuk akal, menggelikan,” kata juru bicara Pentagon John Kirby pada 9 Maret 2022 lalu.
Namun dia menekankan, AS tak terpengaruh dengan tuduhan tersebut merupakan propaganda klasik Rusia. Di bulan yang sama, Presiden AS Joe Biden menuding balik Rusia dengan menyebutnya merencanakan penggunaan senjata kimia dan biologis di Ukraina. Dia memperingatkan, Moskow akan menerima konsekuensi berat dari Barat jika melakukan hal tersebut.
Biden mengatakan, Rusia telah menuding Ukraina memiliki senjata biologis dan kimia. “Itu tanda yang jelas bahwa dia (Presiden Rusia Vladimir Putin) mempertimbangkan untuk menggunakan keduanya,” ujarnya dalam pertemuan para pemimpin bisnis di Washington pada 21 Maret 2022 lalu.
Biden pun membantah tuduhan Putin yang menyebut AS memiliki senjata kimia dan biologis di Eropa. “Tidak benar (tuduhan Putin). Saya jamin pada kalian,” ucapnya.