Rabu 01 Mar 2023 05:15 WIB

PM Anwar akan Memulai Lawatan Resmi Dua Hari ke Filipina

Anwar Ibrahim akan memulai lawatan resmi pertamanya ke Filipina

Anwar Ibrahim akan memulai lawatan resmi pertamanya ke Filipina selama dua hari mulai Rabu (1/3/2023) hingga Kamis (2/3/2023) setelah dilantik sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia ke-10.
Foto: EPA-EFE/FAZRY ISMAIL
Anwar Ibrahim akan memulai lawatan resmi pertamanya ke Filipina selama dua hari mulai Rabu (1/3/2023) hingga Kamis (2/3/2023) setelah dilantik sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia ke-10.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Anwar Ibrahim akan memulai lawatan resmi pertamanya ke Filipina selama dua hari mulai Rabu (1/3/2023) hingga Kamis (2/3/2023) setelah dilantik sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia ke-10.

Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam keterangan pers yang dikeluarkan di Putrajaya, Selasa (28/2/2023), menyebutkan PM Anwar Ibrahim akan melakukan pertemuan dengan Presiden Filipina Ferdinand R Marcos Jr. dan direncanakan pembahasan berbagai isu berkaitan dengan kerja sama kedua negara.

Sejumlah hal yang akan menjadi topik pembahasan kedua pemimpin pemerintahan seperti isu keamanan, pertanian, industri halal dan ekonomi digital.

Keterangan itu menyebut keduanya juga akan membincangkan isu regional dan internasional yang memiliki kepentingan bersama untuk kedua negara.

Menurut rencanaAnwar Ibrahim juga akan menyampaikan kuliah umum di Universitas Filipina berjudul '30 Tahun Setelah Gelombang Kebangkitan Asia: Pembelajaran Strategis untuk ASEAN'.

Keterangan itu juga menyebutkan bahwa kunjungan tersebut mencerminkan hubungan erat antara Malaysia dan Filipina sebagai tetangga dekat dan negara anggota ASEAN. Hal itu, juga akan memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk memperkuat jaringan kerjasama bilateral, berdasarkan kepentingan bersama, peningkatan kerjasama ekonomi dan politik, serta hubungan antar masyarakat.

Pada 2022, Filipina menjadi rekan dagang dunia ke-15 terbesar Malaysia dan ke-5 terbesar di negara-negara ASEAN dengan nilai mencapai 41,15 miliar ringgit Malaysia (RM) atau sekitar Rp141,088 triliun, dengan peningkatan sebanyak 20,1 persen dibanding jumlah perdagangan 2021.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement