REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Sebuah ledakan dan kebakaran terjadi di dekat lokasi kilang minyak ilegal di wilayah Delta Niger Nigeria pada Jumat (3/3/2023). Polisi melaporkan, peristiwa ini menewaskan sedikitnya 12 orang, meskipun penduduk setempat melaporkan jumlah kematian yang jauh lebih tinggi.
Juru bicara polisi negara bagian Grace Iringe-Koko menyatakan, ledakan di daerah dewan Emuoha di negara bagian Rivers selatan. Ledakan terjadi di sepanjang jalur pipa yang ditargetkan oleh operator kilang ilegal yang mencoba mencuri minyak.
"Penyelidikan awal oleh Komando Polisi menunjukkan bahwa para korban sedang meraup produk mentah ketika lokasi kebakaran,” kata Iringe-Koko.
Sebanyak lima kendaraan, empat becak motor dan satu sepeda motor, hancur dilalap api. Pihak berwenang sedang mendata berapa banyak korban jiwa yang meninggal atas peristiwa ini.
Orang-orang di daerah tersebut mengatakan kepada Associated Press, bahwa puluhan mungkin meninggal dunia dalam kebakaran yang berkobar selama berjam-jam. Para korban kebanyakan adalah anak muda yang berencana menyedot minyak dari pipa dan mengangkutnya ke lokasi penyulingan ilegal dengan sedikitnya lima kendaraan.
Direktur eksekutif Pusat Advokasi Pemuda dan Lingkungan Fyneface Dumnamene mengatakan, percikan api dari pipa knalpot bus yang sarat dengan galon minyak mentah memicu ledakan saat pengemudi berusaha untuk pergi. “Semua orang di sekitar lima kendaraan semuanya terbakar,” kata Dumnamene.
Warga bergegas untuk mencoba menyelamatkan beberapa dari mereka yang berada di tempat kejadian, tetapi ledakan itu sangat besar. "Mengguncang bangunan kami,” kata Issac Amaechi yang tinggal di daerah tersebut.
Kilang ilegal adalah bisnis yang menguntungkan di Nigeria, salah satu produsen minyak terbesar di Afrika. Mereka lebih merajalela di wilayah Delta Niger yang kaya minyak, tempat sebagian besar fasilitas minyak negara itu berada.
Para pekerja di fasilitas seperti itu jarang mematuhi standar keselamatan. Kondisi ini yang menyebabkan seringnya kebakaran, termasuk di negara bagian Imo tahun lalu yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Nigeria kehilangan setidaknya tiga miliar dolar AS dari minyak mentah karena pencurian antara Januari 2021 hingga Februari 2022. Komisi Regulator Perminyakan Hulu Nigeria (NUPRC) menyatakan, operator bisnis yang curang sering menghindari regulator dengan mendirikan kilang di daerah terpencil seperti yang ada di Imo.